Ribuan warga Israel berbondong-bondong mendatangi sebuah pos keamanan di area permukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat pada Senin (10/4) waktu setempat. Terdapat sejumlah menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di antara gelombang warga Israel itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2023), gelombang warga Israel itu bermaksud memberikan dukungan untuk permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang dipandang ilegal oleh hukum internasional.
Di tengah ketegangan dengan warga Palestina, ribuan warga Israel dari berbagai wilayah mendatangi pos pemeriksaan di permukiman Evyatar sembari mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu-lagu religius, serta meneriakkan slogan sepanjang pekan liburan Paskah.
Dewan daerah Samaria yang mewakili para pemukim Yahudi di Tepi Barat, dalam pernyataannya mengutip pemimpin mereka, Yossi Dagan, yang memberitahu rombongan warga Israel itu bahwa permukiman Yahudi merupakan jawaban atas apa yang disebutnya sebagai gelombang teror.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang kontroversial turut hadir dalam aksi long-march di Tepi Barat itu. Ben-Gvir dikenal sengat mendukung permukiman Yahudi di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Israel.
"Sekarang mereka memahami mengapa saya mendorong pembentukan garda nasional," ucap Ben-Gvir saat berbicara kepada warga Israel yang ikut aksi itu. Dia mendapatkan penjagaan ketat selama mengikuti aksi long-march itu.
Pekan lalu, Ben-Gvir diberi wewenang untuk memimpin Garda Nasional yang fokus menangani kerusuhan Arab. Namun, Netanyahu kemudian menunda untuk memberikan komando langsung kepadanya, setelah rival-rival politik menyuarakan kekhawatiran bahwa pasukan itu bisa menjadi milisi sektarian.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat Suasana Masjid Al-Aqsa: Polisi Israel Berseliweran':
(nvc/ita)