Seorang pria ditangkap di Kanada setelah mendatangi sebuah masjid untuk melakukan aksi merobek salinan Al-Qur'an dan meneriaki para jemaah yang ada di masjid itu. Aksi itu menuai kecaman dari menteri Kanada yang menegaskan kejahatan kebencian semacam itu tidak memiliki tempat di negara tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023), insiden itu diungkapkan oleh Masyarakat Islam Markham (ISM) dalam pernyataan yang dirilis pada 8 April lalu.
Disebutkan ISM bahwa seseorang telah mendatangi sebuah masjid di Markham, yang berjarak 30 kilometer sebelah utara Toronto, pada Kamis (6/4) pekan lalu dan tampaknya merobek salinan Al-Qur'an, mencerca para jemaah yang ada di masjid itu dan sempat berupaya menabrak mereka dengan kendaraannya.
"Individu ini membawa mobilnya ke masjid. Begitu masuk ke masjid, dia tampak merobek salinan Al-Qur'an, dan mulai melontarkan cercaan bersifat rasis dan Islamofobia ke arah para jemaah," demikian seperti diungkapkan ISM dalam pernyataan tertulisnya.
"Individu ini, setelah keluar dari masjid, kemudian berupaya menabrak atau menyerang para jemaah dengan kendaraannya," imbuh pernyataan itu.
Disebutkan juga oleh ISM bahwa pria yang merobek Al-Qur'an itu telah ditangkap oleh Kepolisian Daerah York, yang juga telah menjeratkan sejumlah dakwaan terhadapnya. Pernyataan resmi Kepolisian Daerah York mengidentifikasi pria itu sebagai Sharan Karunakaran yang berusia 28 tahun.
Menurut Kepolisian Daerah York, Karunakaran ditangkap di area Toronto pada Jumat (7/4) waktu setempat. Oleh kepolisian setempat, seperti dilansir Samaaenglish.tv, Karunakaran dijerat sejumlah dakwaan, mulai dari melontarkan ancaman, menyerang dengan senjata dan mengemudi secara sembrono.
Kecaman disampaikan seorang menteri Kanada terhadap aksi itu, simak di halaman selanjutnya.
Saksikan juga '5 Fenomena Sains yang Sudah Dijelaskan dalam Al-Qur'an':
(nvc/ita)