Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke China dan bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing, ibu kota China pada hari Kamis (6/4). Pertemuan digelar seiring pemimpin Prancis itu berusaha untuk mencegah China mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden Prancis, yang tiba pada Rabu (5/4) untuk kunjungan kenegaraan selama tiga hari, berjabat tangan dengan Xi di luar Aula Besar Rakyat, jantung kekuasaan di ibu kota China.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/4/2023), Xi menyambut tamunya itu di karpet merah besar yang dilapisi oleh bendera China dan Prancis, saat lagu kebangsaan negara itu dimainkan, kata seorang wartawan AFP.
Macron mengatakan bahwa Beijing dapat memainkan "peran utama" dalam menemukan jalan menuju perdamaian dalam konflik Rusia-Ukraina dan menyambut "kesediaan China untuk berkomitmen pada resolusi".
"Saya tahu saya dapat mengandalkan Anda untuk membuat Rusia sadar dan semua orang ke meja perundingan," kata Macron kepada Xi selama pertemuan bilateral di Beijing.
Kunjungan Macron ke China -- yang pertama sejak 2019 -- terjadi seiring tekanan Barat meningkat terhadap Beijing untuk membantu mendorong perdamaian di Ukraina.
Meskipun sikap Beijing secara resmi netral, tapi Xi tidak pernah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Simak juga 'Putin Tegaskan Rusia Tak Bentuk Aliansi Militer dengan China':
(ita/ita)