Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev melontarkan peringatan terbaru untuk perintah penangkapan yang dirilis Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Presiden Vladimir Putin. Ditegaskan Medvedev bahwa setiap upaya untuk menangkap Putin sama saja deklarasi perang melawan Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/3/2023), perintah penangkapan itu dirilis oleh ICC pada Jumat (17/3) pekan lalu, yang isinya menuduh Putin telah melakukan kejahatan perang dengan secara ilegal mendeportasi ratusan anak-anak dari Ukraina.
Disebutkan ICC bahwa ada dasar-dasar yang beralasan untuk meyakini Putin memikul tanggung jawab pidana secara individu.
Medvedev yang sekutu dekat Putin ini menuturkan kepada media lokal Rusia bahwa ICC 'bukan entitas hukum' yang tidak pernah melakukan sesuatu yang signifikan. Ditegaskan juga oleh Medvedev bahwa negara-negara seperti Rusia, China dan Amerika Serikat (AS) tidak mengakui ICC.
Lebih lanjut, Medvedev menegaskan bahwa setiap upaya untuk menahan Putin, bagaimanapun, akan menjadi deklarasi perang untuk Rusia.
"Mari kita bayangkan -- jelas bahwa situasi ini tidak akan terwujud -- tapi mari kita bayangkan jika hal itu terwujud: Kepala negara nuklir saat ini pergi ke sebuah wilayah, katakan Jerman, dan ditangkap," sebut Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia.
"Akan menjadi apa itu? Itu akan menjadi deklarasi perang terhadap Federasi Rusia," tegasnya dalam pernyataan video via Telegram.
"Dan dalam hal ini, semua aset kami -- semua rudal kami dan sebagainya -- akan terbang ke Bundestag, ke kantor Kanselir," imbuh Medvedev.
Simak Video 'Rusia: Siapapun Tangkap Putin, Deklarasi Perang!':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)