Seorang menteri kontroversial Israel kembali melontarkan komentar yang memancing kecaman publik. Bezalel Smotrich yang menjabat Menteri Keuangan (Menkeu) Israel dihujat karena menyebut tidak ada sejarah atau budaya Palestina, dan tidak ada yang namanya rakyat Palestina.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/3/2023), Smotrich juga memicu kemarahan Yordania karena berbicara di atas podium yang dihiasi variasi bendera Israel yang menunjukkan negara Israel dengan perbatasan yang diperluas mencakup Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza dan Yordania.
"Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada," ucap Smotrich dalam cuplikan tayangan pidato yang disampaikan dalam sebuah konferensi di Prancis pada Minggu (19/3) waktu setempat. Video itu beredar secara luas di media sosial.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (21/3/2023):
- Rusia Selidiki Jaksa-Hakim ICC yang Rilis Perintah Penangkapan Putin
Komisi Investigasi Rusia tengah melakukan penyelidikan pidana terhadap jaksa dan hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang menerbitkan perintah penangkapan untuk Presiden Vladimir Putin.
"Komisi Investigasi Rusia telah memulai kasus pidana terhadap jaksa Mahkamah Pidana Internasional Karim Ahmad Khan, hakim-hakim Mahkamah Pidana Internasional Tomoko Akane, Rosario Salvatore Aitala, dan Sergio Gerardo Ugalde Godinez," demikian pernyataan Komisi Investigasi Rusia, seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (21/3/2023).
Menurut Komisi Investigasi Rusia, penyelidikan terhadap jaksa ICC didasarkan atas tuduhan penuntutan pidana terhadap orang tidak bersalah atas dakwaan ilegal melakukan kejahatan berat, juga merencanakan serangan terhadap pejabat asing yang menikmati perlindungan internasional dengan tujuan mengganggu hubungan internasional.
- AS-China-Rusia Cekcok Bahas Korut di Sidang Dewan Keamanan PBB
Amerika Serikat (AS) bersama China dan Rusia terlibat perdebatan sengit saat membahas soal Korea Utara (Korut) dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang digelar pada Senin (20/3) waktu setempat.
Perdebatan terjadi saat ketiga negara itu saling berargumen soal siapa yang patut disalahkan atas rentetan peluncuran rudal balistik dan pengembangan program senjata nuklir Korut. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (21/3/2023).
Sebanyak 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan untuk membahas apa yang disebut oleh Pyongyang sebagai peluncuran rudal balistik antarbenua terbesar, Hwasong-17, beberapa hari lalu. Korut diketahui berada di bawah sanksi PBB atas program rudal dan nuklirnya sejak tahun 2006.
- Tambah Lagi, AS Beri Bantuan Militer Rp 5,3 T untuk Ukraina
Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan militer tambahan senilai US$ 350 juta (Rp 5,3 triliun) untuk Ukraina. Bantuan tambahan itu diumumkan saat Kiev tengah membangun persenjataannya untuk melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menginvasi wilayahnya.
(ita/ita)