Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke sana-sini di tengah surat perintah penangkapannya oleh Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC). Putin baru-baru ini mengunjungi Krimea hingga Mariupol.
Dirangkum dari pemberitaan detikcom, Senin (20/3/2023), ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas 'deportasi' anak-anak Ukraina.
Kyiv mengatakan lebih dari 16.000 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak awal konflik tahun lalu, banyak dari mereka ditempatkan di institusi dan panti asuhan.
Jaksa ICC Karim Khan mengatakan kepada AFP pada hari Jumat (17/3) bahwa Putin sekarang dapat ditangkap jika dia menginjakkan kaki di salah satu dari lebih dari 120 negara anggota pengadilan.
Tetapi Kremlin menolak keabsahan hukum surat perintah tersebut, dengan alasan bahwa karena Rusia tidak mengakui yurisdiksi ICC, surat perintah itu "tidak berlaku".
Kunjungan ke Sana-sini
Sehari setelah surat perintah penangkapan itu, Putin mengunjungi Krimea, wilayah yang telah dicaplok Rusia pada tahun 2014 lalu. Kunjungan pada Sabtu (18/3) itu menandai ulang tahun kesembilan aneksasi semenanjung tersebut.
Kunjungan mendadak Putin ke Krimea adalah yang pertama sejak dia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun 2022. Pada Desember lalu, Putin berkendara melintasi jembatan yang menghubungkan wilayah yang dicaplok itu ke daratan Rusia.
Adapun TV negara Rusia menunjukkan Putin mengunjungi kota pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam. Putin didampingi oleh gubernur setempat yang ditunjuk Moskow, Mikhail Razvozhayev.
Razvozhayev berbicara di Telegram bahwa Putin diharapkan ikut serta dalam pembukaan sekolah seni anak-anak melalui tautan video.
"Tapi Vladimir Vladimirovich datang sendiri. Dia sendiri. Di belakang kemudi. Karena di hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol," ujarnya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Saksikan Video 'Sapaan 'Teman Baik' dari Putin untuk Kedatangan Xi Jinping':
(lir/lir)