Iran Tangkap Tersangka Terkait Keracunan Massal 5 Ribu Anak Sekolah

Iran Tangkap Tersangka Terkait Keracunan Massal 5 Ribu Anak Sekolah

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Mar 2023 15:24 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Teheran -

Otoritas Iran mengumumkan penangkapan pertama terkait kasus keracunan massal terhadap lebih dari 5.000 anak sekolah di negara itu sejak November tahun lalu. Ada sejumlah tersangka yang telah ditangkap di beberapa wilayah Iran.

Seperti dilansir AFP, Rabu (8/3/2023), penangkapan tersangka diumumkan setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut keracunan massal itu sebagai 'tindak kejahatan yang tidak termaafkan' dan menyerukan para pelakunya dilacak 'tanpa ampun' saat kemarahan publik memuncak.

Kementerian Dalam Negeri Iran dalam pernyataan pada Selasa (7/3) waktu setempat mengumumkan 'sejumlah orang' yang diduga memproduksi zat-zat berbahaya telah ditangkap di enam provinsi. Salah satu yang ditangkap disebut sebagai orang tua siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Majid Mirahmadi menuturkan kepada televisi pemerintah bahwa 'badan-badan intelijen' telah melakukan sejumlah penangkapan.

"Badan-badan terkait sedang melakukan penyelidikan menyeluruh," sebut Mirahmadi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Kementerian Dalam Negeri Iran dalam pernyataannya membeberkan penangkapan itu dilakukan di Provinsi Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan dan Alborz. Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tersangka yang ditangkap.

Namun Kementerian Dalam Negeri Iran mengungkapkan bahwa salah satu tersangka diduga menggunakan anaknya untuk memasukkan 'zat yang memicu iritasi' ke sekolah, dan merekam sejumlah video menunjukkan para siswa yang sakit untuk dikirimkan ke 'media musuh' guna 'memicu ketakutan... dan penutupan sekolah'.

Lihat juga Video 'Puluhan Siswa MI Bulurejo Magelang Keracunan':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Disebutkan juga bahwa tiga tersangka lainnya memiliki sejumlah catatan kriminal, termasuk 'keterlibatan dalam kerusuhan baru-baru ini' -- istilah yang digunakan otoritas Teheran untuk menyebut unjuk rasa besar-besaran yang dipicu kematian Mahsa Amini usai ditangkap polisi moral tahun lalu.

Amini yang berusia 22 tahun ditangkap polisi moral atas dugaan melanggar aturan wajib berhijab dan meninggal dunia pada 16 September tahun lalu, atau beberapa hari usai ditangkap.

Sebelumnya, anggota komisi pencari fakta pada parlemen Iran, Mohammad-Hassan Asafari, menuturkan kepada kantor berita ISNA bahwa sekitar 230 sekolah yang ada di 25 provinsi Iran terdampak kasus keracunan massal ini sejak tahun lalu.

"Lebih dari 5.000 siswa dan siswi sekolah telah diracuni," sebutnya. "Berbagai tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab keracunan. Sejauh ini, belum ada informasi spesifik mengenai jenis racun yang digunakan," imbuh Asafari.

Kasus keracunan massal ini memancing gelombang kemarahan publik dan memicu seruan tindakan tegas dari pemerintah Iran.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads