Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal. Negeri komunis itu menembakkan empat rudal jelajah strategis ke laut. Media pemerintah Korut menyebut bahwa uji coba itu menunjukkan kesiapan "kekuatan tempur nuklir" Pyongyang menghadapi konflik.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/2/2023), uji coba itu adalah yang terbaru dari serangkaian uji senjata yang telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Rangkaian uji coba senjata itu juga meningkatkan kekhawatiran bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa empat rudal "Hwasal-2" ditembakkan dari daerah Kim Chaek City di provinsi Hamgyong Utara menuju Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, pada Kamis (23/2) pagi waktu setempat.
KCNA menyebut bahwa rudal-rudal itu meluncur sejauh 2.000 kilometer (1.240 mil) sebelum "tepat" mencapai targetnya. Tidak disebutkan secara detail mengenai targetnya.
"Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea menyatakan sangat puas atas hasil latihan peluncuran tersebut," kata KCNA.
"Latihan itu dengan jelas menunjukkan sekali lagi postur perang kekuatan tempur nuklir DPRK (singkatan nama resmi Korut) yang memperkuat dalam segala hal kemampuan serangan balik nuklirnya yang mematikan terhadap pasukan musuh," imbuh kCNA, menggunakan akronim untuk nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea. .
Peluncuran itu dilakukan setelah Korut menembakkan tiga rudal dalam sepekan terakhir, termasuk uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM), yang menurut Pyongyang menunjukkan kapasitasnya untuk "serangan balik nuklir yang fatal terhadap pasukan musuh".
(ita/ita)