Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengungkapkan objek terbang tak teridentifikasi (UFO) seukuran mobil yang ditembak jatuh di langit Alaska itu tidak berawak. UFO itu terdeteksi mengudara di ketinggian yang sangat tinggi dan dinilai membahayakan lalu lintas udara sipil.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/2/2023), Pentagon menyatakan objek misterius itu pertama terdeteksi pada Kamis (9/2) waktu setempat dengan menggunakan radar darat. Jet tempur siluman F-35 kemudian dikerahkan untuk menyelidiki lebih lanjut.
Objek misterius itu disebut mengudara di ketinggian 40.000 kaki atau 12.190 meter ke arah timur laut.
Dinyatakan juga bahwa objek terbang yang tidak diketahui pemiliknya itu berpotensi memicu risiko bagi lalu lintas penerbangan sipil.
Objek misterius itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal Sidewinder yang ditembakkan oleh sebuah jet tempur F-22 pada Jumat (10/2) sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Objek terbang itu disebut seukuran mobil kecil.
Lokasi ditembak jatuhnya objek misterius itu ada di lepas pantai Alaska bagian timur laut, tepatnya di atas perairan teritorial AS yang membeku dekat perbatasan Kanada. Para pejabat AS menyatakan akan lebih mudah untuk mengevakuasi puing objek itu dari permukaan es dibandingkan perairan laut yang dalam.
Menteri Pertahanan (Menhan) Kanada Anita Anand dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir CNN, menyatakan dukungan bagi AS untuk menembak jatuh objek terbang itu. Ditegaskan Anand bahwa objek misterius itu tidak pernah masuk ke wilayah udara Kanada.
Pentagon menyebut objek terbang yang ditembak jatuh itu tidak memiliki awak manusia di dalamnya. Simak di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Penjelasan Ilmiah soal Awan UFO di Langit Turki
(nvc/idh)