Kumpulkan 150 Diplomat Asing, AS Beberkan Soal Balon Mata-mata China

Kumpulkan 150 Diplomat Asing, AS Beberkan Soal Balon Mata-mata China

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Feb 2023 15:10 WIB
This image provided by the U.S. Navy shows sailors assigned to Explosive Ordnance Disposal Group 2 recovering a high-altitude surveillance balloon off the coast of Myrtle Beach, S.C., Feb. 5, 2023. (U.S. Navy via AP)
Momen saat personel Angkatan Laut AS mengevakuasi puing balon mata-mata China yang jatuh ke laut usai ditembak jatuh (U.S. Navy via AP)

Di Beijing, menurut sejumlah diplomat asing yang mendapatkan penjelasan, AS memberikan informasi untuk menunjukkan bahwa balon udara itu bukanlah balon penelitian cuaca seperti yang diklaim Beijing, melainkan sebuah kendaraan udara yang digunakan untuk spionase.

Balon mata-mata itu diketahui mengudara di wilayah udara AS selama beberapa hari pada akhir Januari lalu dan sempat terbang di atas sejumlah situs militer sangat rahasia. Jet tempur F-22 milik AS menembak jatuh balon mata-mata China itu di atas perairan Atlantik pada Sabtu (4/2) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Washington dalam penjelasannya kepada diplomat asing, menyebut balon mata-mata itu dikendalikan oleh militer China atau Tentara Pembebasan Rakyat.

Para diplomat asing di Beijing yang mendapatkan penjelasan AS juga menuturkan bahwa mereka diberitahu jika panel surya pada balon mata-mata itu mengindikasikan balon udara itu membutuhkan lebih banyak daya dibandingkan balon cuaca biasa.

ADVERTISEMENT

Rute penerbangan balon mata-mata itu juga dinilai tidak sesuai dengan pola hembusan angin alami. Para pejabat AS sebelumnya bahkan mengungkapkan jika balon mata-mata itu dilengkapi dengan kemudi dan baling-baling.

"Berdasarkan pengarahan AS, pemahaman kami sendiri soal balon semacam itu dan fakta bahwa China sejauh ini menolak untuk menyebut nama perusahaan atau entitas yang memiliki balon ini, kami merasa sulit untuk mempercayai bahwa itu merupakan balon cuaca sipil," ucap seorang diplomat pertahanan salah satu negara Asia yang berbasis di Beijing, yang enggan disebut nama dan asal negaranya.

Informasi itu senada dengan yang disampaikan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS kepada wartawan sejak akhir pekan lalu, yakni soal balon mata-mata itu merupakan bagian dari armada udara China yang juga melanggar kedaulatan beberapa negara lainnya.

Belum ada respons resmi otoritas China atas langkah terbaru AS memberikan penjelasan terhadap para diplomat asing itu.

Beijing sebelumnya bersikeras menyatakan balon udara itu merupakan balon cuaca yang terbang keluar rute hingga masuk ke wilayah udara AS dan menyebut insiden itu 'tidak terduga dan terisolasi'. China mengecam langkah menembak jatuh balon mata-mata itu, dengan menuduh AS memberikan reaksi berlebihan.

Laporan Washington Post menyatakan meskipun para analis belum mengetahui ukuran armada balon mata-mata itu, seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya mengungkapkan ada 'lusinan' misi semacam itu sejak tahun 2018. Disebutkan juga bahwa balon mata-mata itu menggunakan teknologi yang disediakan perusahaan swasta China.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads