Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersumpah dirinya tidak akan ragu untuk membela kepentingan AS terhadap China setelah dia memerintahkan untuk menembak jatuh balon mata-mata China. Meski begitu, Biden juga menyatakan tetap membuka pintu untuk kerja sama dengan raksasa Asia itu.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/2/2023), hal itu disampaikan Biden dalam pidato tahunan kepada anggota parlemen pada Selasa (7/2) waktu setempat.
"Saya berkomitmen untuk bekerja sama dengan China yang dapat memajukan kepentingan Amerika dan memberi manfaat bagi dunia," kata Biden.
"Tapi jangan salah - seperti yang kami tunjukkan minggu lalu, jika China mengancam kedaulatan kita, kita akan bertindak untuk melindungi negara kita. Dan kita melakukannya," katanya disambut tepuk tangan para anggota parlemen.
"Saya tidak akan meminta maaf bahwa kami berinvestasi untuk membuat Amerika lebih kuat - berinvestasi dalam inovasi Amerika, dalam industri yang akan menentukan masa depan yang ingin didominasi China," ujar Biden.
China adalah salah satu dari sedikit masalah kebijakan luar negeri yang disinggung Biden dalam pidato kenegaraan selama lebih dari satu jam.
Dia juga menjanjikan dukungan jangka panjang untuk Ukraina tetapi tidak menyebutkan Iran, konflik Israel-Palestina, Korea Utara, atau gempa dahsyat minggu ini di Turki dan Suriah.
Sebelumnya, sebuah jet tempur AS pada hari Sabtu menembak jatuh apa yang disebut Pentagon sebagai balon mata-mata China setelah menyeberang ke Samudra Atlantik. Insiden itu membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan kedua negara.
Lihat juga Video 'Balon Mata-mata Milik China Ukurannya Setara Gedung 15 Lantai':