5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Jan 2023 18:39 WIB
Workers clean rubbles after Ukrainian rocket strike in Makiivka, in Russian-controlled Donetsk region, eastern Ukraine, Tuesday, Jan. 3, 2023. Russias defense ministry says 63 of its soldiers have been killed by a Ukrainian strike on a facility in the eastern Donetsk region where military personnel were stationed. (AP Photo)
Puing-puing berserakan di sekitar gedung sekolah kejuruan yang menjadi barak sementara pasukan Rusia di Makiivka, Donetsk, yang hancur usai diserang rudal Ukraina (AP Photo)
Jakarta -

Rusia melaporkan jumlah tentaranya yang tewas dalam serangan Ukraina di Makiivka bertambah menjadi 89 personel. Moskow juga menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal oleh tentaranya sebagai pemicu serangan mematikan dari pasukan Kiev saat pergantian tahun.

Letnan Jenderal Sergei Sevryukov dalam pernyataan video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menyebut lebih banyak jenazah yang ditemukan di balik timbunan puing-puing gedung yang hancur akibat serangan militer Ukraina di Makiivka.

Sementara Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa penyelidikan resmi telah diluncurkan terkait serangan yang menewaskan puluhan tentara itu. Namun disebutkan juga bahwa penyebab utama terjadinya serangan itu jelas karena adanya penggunaan telepon genggam atau ponsel secara ilegal oleh tentara Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (4/1/2023):

- Bertambah, Korban Tewas dalam Serangan Ukraina Jadi 89 Tentara Rusia

ADVERTISEMENT

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam serangan mematikan Ukraina di kota Makiikvka, Donetsk, saat Tahun Baru bertambah menjadi 89 tentara. Moskow menyebut lebih banyak jenazah ditemukan di balik reruntuhan gedung yang hancur.

"Jumlah kamerad kita yang tewas bertambah menjadi 89 orang," tutur Letnan Jenderal Sergei Sevryukov dalam pernyataan video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (4/1) pagi waktu setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (4/1/2023).

Sevryukov menyebut lebih banyak jenazah yang ditemukan di balik timbunan puing-puing gedung yang hancur akibat serangan militer Ukraina di Makiivka.

- Rusia Salahkan Ponsel Tentaranya sebagai Pemicu Serangan Mematikan Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal oleh tentaranya sebagai pemicu serangan mematikan Ukraina di Makiivka, Donetsk. Moskow baru saja mengumumkan bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas dalam serangan saat pergantian tahun itu bertambah menjadi 89 personel.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (4/1/2023), Kementerian Pertahanan Rusia menyebut empat rudal Ukraina menghantam gedung sekolah kejuruan yang menjadi barak sementara untuk tentara Moskow di Makiivka yang berada di wilayah Donetsk, Ukraina bagian timur, yang dikuasai pasukan Rusia.

Dituturkan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa penyelidikan resmi telah diluncurkan terkait serangan yang menewaskan puluhan tentara itu. Namun disebutkan juga bahwa penyebab utama terjadinya serangan itu jelas karena adanya penggunaan telepon genggam atau ponsel secara ilegal oleh tentara Rusia.

- AS Tegaskan Aturan Tes Corona bagi Pelancong dari China Didasarkan Sains

Amerika Serikat (AS) menanggapi reaksi keras yang diberikan China terhadap peraturan wajib tes virus Corona (COVID-19) untuk para pelancong dari wilayahnya di tengah lonjakan kasus Corona di negara itu. AS menegaskan bahwa peraturan itu telah didasarkan pada sains.

Washington DC dalam pernyataan terbaru juga menyebut aturan wajib tes Corona itu diterapkan karena kurangnya transparansi dari Beijing soal lonjakan kasus Corona di wilayahnya beberapa waktu terakhir.

Otoritas China, pada Selasa (3/1) waktu setempat, menyebut pembatasan internasional yang semakin meningkat terkait Corona terhadap para pelancong dari wilayahnya sebagai hal yang 'tidak bisa diterima'. Belasan negara, termasuk AS, menerapkan pembatasan Corona terbaru untuk para pelancong dari China.

- Khawatir, Australia Terapkan Syarat Negatif Corona untuk Turis China

Pemerintah Australia mengkritik kurangnya transparansi virus Corona (COVID-19) di China. Canberra juga menegaskan akan menerapkan aturan wajib tes Corona untuk seluruh pelancong yang datang dari wilayah China di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Rabu (4/1/2023), semakin banyak negara, termasuk seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jepang, yang memberlakukan persyaratan tes Corona yang lebih ketat untuk seluruh pelancong yang tiba dari China.

Persyaratan itu menuai kecaman keras dari otoritas Beijing yang menyebutnya 'tidak bisa diterima' dan mengancam akan mengambil langkah balasan.

Otoritas Australia sendiri memberlakukan persyaratan yang sama mulai Kamis (5/1) besok, dengan semua pelancong yang tiba dari daratan utama China, Hong Kong dan Macau harus memberikan hasil tes negatif Corona yang diambil tidak kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan ke Australia.

- Ukraina Klaim Tewaskan-Lukai 500 Tentara Rusia dalam Serangan di Kherson

Militer Ukraina mengklaim telah melancarkan serangan lainnya terhadap posisi pasukan Rusia di dekat Chulakivka, Kherson, pada Malam Tahun Baru. Sekitar 500 tentara Rusia diklaim tewas atau luka-luka akibat serangan militer Ukraina tersebut.

Seperti dilansir CNN, Rabu (4/1/2023), klaim itu disampaikan Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan via Facebook yang dirilis pada Selasa (3/1) waktu setempat. Chulakivka merupakan sebuah kota yang terletak di wilayah Kherson, Ukraina bagian selatan.

"Musuh terus mengalami kerugian. Dipastikan bahwa pada 31 Desember, Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang benteng kuat pasukan musuh dan peralatan mereka di dekat Chulakivka, wilayah Kherson," demikian pernyataan Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina.

"Sekitar 500 tentara musuh mengalami luka-luka atau tewas," sebut pernyataan tersebut.

Halaman 3 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads