Militer Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap tentara Rusia di kota Makiivka, Ukraina bagian timur, yang dikuasai pasukan Moskow. Klaim ini disampaikan Kiev setelah Moskow mengungkapkan sedikitnya 63 tentaranya tewas dalam serangan di Makiivka.
Seperti dilansir AFP, Selasa (3/1/2023), Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataannya menyebut serangan terhadap pasukan Rusia itu dilancarkan pada Sabtu (31/12) lalu.
"Pada 31 Desember, hingga 10 unit peralatan militer musuh dari berbagai jenis telah dihancurkan dan dirusak (di kota Makiivka)," sebut Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataannya.
Pernyataan terpisah dari departemen komunikasi strategis pada Angkatan Bersenjata Ukraina, yang tidak secara langsung mengakui bertanggung jawab atas serangan itu, menyebut nyaris 400 tentara Rusia tewas dalam serangan di Makiivka. Pernyataan itu juga menyebut 300 orang lainnya mengalami luka-luka.
Namun Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina tidak mengonfirmasi angka itu dan menyatakan jumlah tentara yang tewas masih belum ditetapkan.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pengumuman yang tergolong langka, menyebut sedikitnya 63 tentara Rusia tewas 'akibat serangan empat rudal' di Makiivka.
Angka itu tercatat sebagai jumlah korban jiwa terbesar yang pernah dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia sejak invasi dilancarkan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: 63 Tentara Rusia Tewas Dirudal Pada Malam Tahun Baru
(nvc/mae)