Malaysia menghadapi parlemen gantung untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Hal itu lantaran tak ada partai politik tunggal atau koalisi partai yang memperoleh jumlah kursi mayoritas absolut dalam parlemen.
Dilansir dari Reuters dan CNN, Minggu (20/11/2022), hasil pemilihan umum di Malaysia yang memperebutkan 220 kursi bersaing ketat. Pakatan Harapan yang mengusung Anwar Ibrahim menang 82 kursi, bersaing ketat dengan Perikatan Nasional yang mengusung mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang meraih 73 kursi.
Sementara, Koalisi Barisan Nasional yang mengusung perdana menteri Ismail Sabri memperoleh 30 kursi dan Gabungan Parti Sarawak (GPS) memiliki 22 kursi. Satu kursi belum diumumkan.
Dengan gagalnya partai-partai utama memenangkan mayoritas, mereka kini harus membangun aliansi mayoritas untuk membentuk pemerintahan. Raja dalam konstitusi Malaysia juga dapat terlibat, karena ia memiliki kekuasaan untuk menunjuk Perdana Menteri, seorang anggota parlemen yang diyakini dapat memimpin mayoritas.
Anwar dan Muhyiddin Klaim Menang
Kendati demikian, baik pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, maupun mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang memimpin blok Perikatan Nasional sama-sama mengklaim telah mendapatkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan, meski tidak mengungkapkan dengan partai mana mereka bersekutu.
Anwar yang bersama Pakatan Harapan memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum ini mengaku akan mengirimkan surat kepada Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah untuk merinci dukungannya.
Jika Anwar berhasil merebut jabatan puncak, itu akan menjadi perjalanan yang luar biasa bagi seorang politisi yang, dalam 25 tahun, beralih dari pewaris, menjadi perdana menteri, menjadi seorang tahanan yang dihukum karena sodomi hingga menjadi tokoh oposisi terkemuka negara itu.
Sementara, Muhyiddin berharap untuk menyelesaikan diskusi pada sore ini, waktu setempat. Aliansinya adalah mitra junior dalam koalisi Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan dapat bekerja dengan mereka lagi.
Dalam pemilu kali ini, Muhyiddin menyajikan kejutan besar dengan menunjukkan kinerja yang kuat, menarik dukungan dari kubu-kubu tradisional pemerintah petahana.
Aliansi Muhyiddin mencakup partai konservatif Melayu-sentris dan partai Islamis yang menggembar-gemborkan syariah atau hukum Islam. Ras dan agama adalah isu yang memecah belah di Malaysia, di mana populasi etnis Melayu Muslim menjadi mayoritas dan etnis China dan India menjadi minoritas.
Simak video 'Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim Unggul, Mahathir Keok':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(mae/imk)