Nyaris dua hari berlalu sejak pemilu sela digelar di Amerika Serikat (AS), namun hasil akhir soal suara mayoritas dalam Kongres, terdiri atas DPR dan Senat, masih belum bisa diketahui. Hasil yang terlalu ketat menjadikan situasi politik di AS saat ini diselimuti ketegangan.
Seperti dilansir CNN, Kamis (10/11/2022), sejak pemilu sela selesai digelar pada 8 November lalu, proyeksi soal pemegang kendali dalam DPR atau House of Representatives dan Senat AS belum juga terlihat jelas.
Proyeksi sejumlah media terkemuka AS, termasuk CNN, menunjukkan selisih sangat tipis antara Partai Demokrat dan Partai Republik dalam perolehan kursi Senat. Partai Republik unggul tipis dengan perolehan 49 kursi Senat atas Partai Demokrat yang meraup 48 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibutuhkan sedikitnya 51 kursi untuk bisa memegang kendali atas Senat AS, yang total memiliki 100 anggota.
Masih ada dua negara bagian -- Arizona dan Nevada -- yang belum mengumumkan hasil pemilihan Senat. Sementara pemilihan Senat di negara bagian Georgia baru bisa diketahui dalam putaran kedua yang akan digelar 6 Desember, setelah tidak ada kandidat yang perolehan suaranya melampaui ambang batas 50 persen.
Untuk perolehan kursi dalam DPR, proyeksi CNN menunjukkan Partai Republik unggul sementara dengan 209 kursi atas Partai Demokrat dengan 191 kursi. Selisih lebih tipis ditunjukkan proyeksi CBS News, dengan Partai Republik meraup 210 kursi sejauh ini dan Partai Demokrat meraup 200 kursi.
Dibutuhkan sedikitnya 218 kursi untuk memegang kendali dalam DPR AS, yang total terdiri atas 435 kursi.
Namun menurut CNN, mungkin dibutuhkan waktu berhari-hari untuk mendapatkan gambaran lengkap soal dominasi dalam DPR AS, karena penghitungan suara masih berlangsung di beberapa negara bagian seperti California, Oregon, Nevada dan Arizona.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Mengapa Selisih Perolehan Kursi Senat AS Sangat Tipis?
Berbagai proyeksi pemilu sela dari media-media terkemuka AS menunjukkan masih terlalu dini untuk menyimpulkan partai mana yang akan menguasai Senat.
Partai Demokrat mendapatkan sedikit angin segar dengan kemenangan mengejutkan John Fetterman dalam pemilihan Senator Pennsylvania. Fetterman mampu mengalahkan kandidat Partai Republik, Mehmet Oz, dan merebut kursi Senator Pennsylvania dari Partai Republik.
Pada Rabu (9/11) waktu setempat, CNN memproyeksikan Ron Johnson dari Partai Republik akan mempertahankan jabatannya sebagai Senator Wisconsin.
Sementara Senator Georgia Raphael Warnock dari Partai Demokrat harus melanjutkan pertarungannya dengan kandidat Partai Republik, Herschel Walker, dalam putaran kedua yang dijadwalkan 6 Desember mendatang.
CNN belum memproyeksikan hasil pemilihan Senat untuk negara bagian Arizona dan Nevada karena penghitungan suara masih berlangsung.
Untuk pemilihan Senator Arizona, hingga Rabu (9/11) tengah malam, kandidat Partai Demokrat Mark Kelly unggul sementara atas kandidat Partai Republik Blake Masters dengan selisih 95.000 suara. CNN memperkirakan sekitar 600.000 suara masih akan dihitung di negara bagian Arizona.
Di negara bagian Nevada, kandidat Partai Republik Adam Laxalt saat ini unggul sementara atas Senator Partai Demokrat Catherine Cortez Masto. CNN memperkirakan masih ada sekitar 160.000 suara yang belum dihitung di Nevada.
Republik Ungguli Demokrat di DPR, Kenapa Hasilnya Belum Ditentukan?
Saat ini masih ada sekitar 35 perebutan suara untuk kursi DPR AS yang belum diumumkan hasilnya. Tercatat hingga Rabu (9/11) tengah malam bahwa Partai Demokrat memimpin perolehan suara di sebanyak 24 wilayah perebutan suara itu, sedangkan Partai Republik memimpin di sebanyak 11 wilayah.
Sejauh ini, proyeksi CNN menunjukkan Partai Republik unggul sementara dengan 209 kursi DPR atas Partai Demokrat dengan 191 kursi.
Itu berarti Partai Republik hanya butuh memenangkan sembilan kursi lagi untuk mencapai ambang batas 218 kursi agar bisa merebut kendali DPR dari Partai Demokrat. Sementara itu, Partai Demokrat membutuhkan 27 kursi DPR lagi untuk bisa mencapai ambang batas 218 kursi.