Menteri Inggris Akan Bertemu Presiden Taiwan, China Marah!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 07 Nov 2022 16:35 WIB
Menteri Negara untuk Perdagangan Inggris Greg Hands (REUTERS/Tom Nicholson)
London -

Seorang menteri Inggris akan berkunjung ke Taiwan pekan ini untuk membahas isu perdagangan dan bertemu langsung dengan Presiden Tsai Ing-wen. Rencana kunjungan itu menuai reaksi keras bernada kemarahan dari China, yang menyerukan London untuk menghentikan interaksi apa pun dengan Taipei.

China diketahui memandang Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya. Beijing juga sangat menolak adanya interaksi resmi apa pun antara Taiwan dengan pemerintah asing, yang diyakini sebagai wujud dukungan untuk pemisahan Taipei dari Beijing.

Seperti dilansir Reuters, Senin (7/11/2022), Departemen Perdagangan Internasional Inggris dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa Menteri Negara untuk Perdagangan, Greg Hands, yang juga anggota parlemen Inggris akan bertemu Presiden Tsai dalam kunjungan selama dua hari ke Taipei.

Hands juga akan menjadi tuan rumah bersama dalam acara tahunan, Pembicaraan Perdagangan Inggris-Taiwan ke-25, yang digelar selama kunjungannya.

"Mengunjungi Taiwan secara langsung adalah sinyal jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan. Seperti Inggris, Taiwan merupakan jagoan dalam perdagangan bebas dan adil yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," demikian pernyataan Departemen Perdagangan Internasional Inggris.

Rencana kunjungan Hands itu menuai reaksi keras China, yang menyatakan Inggris harus menghentikan setiap bentuk interaksi resmi dengan Taiwan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers pada Senin (7/11) waktu setempat, menegaskan China menentang segala bentuk interaksi resmi antara Taiwan dengan negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan pihaknya.

"Kami mendesak pihak Inggris untuk menghentikan setiap bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang keliru kepada kekuatan separatis untuk kemerdekaan Taiwan," tegas Zhao.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork