Otoritas junta Myanmar memberikan tanggapannya atas gempuran jet-jet tempur militer yang menewaskan sedikitnya 80 orang dalam konser musik di wilayah Kachin. Junta Myanmar membantah telah membombardir konser musik itu, namun menyebut pasukannya menyerang markas Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/10/2022), kantor informasi pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi, pada Senin (24/10) tengah malam, soal adanya serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai markas Brigadir ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin.
Disebutkan kantor informasi pemerintah militer Myanmar bahwa serangan itu merupakan 'operasi yang diperlukan' untuk merespons aksi-aksi 'teroris' yang dilakukan kelompok Kachin.
Namun kantor informasi pemerintah militer Myanmar membantah pihaknya telah menyerang sebuah konser di Kachin dan menyebut laporan banyaknya korban tewas sebagai 'rumor'.
Beberapa dekade terakhir, Myanmar dilanda rentetan pemberontakan oleh etnis-etnis minoritas setempat yang berupaya mendapatkan otonomi wilayah.
Kachin, yang merupakan nama negara bagian paling utara di Myanmar, juga merupakan salah satu kelompok pemberontak etnis yang kuat di Myanmar dan mampu memproduksi persenjataan sendiri.
Kachin diketahui menjalin aliansi dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk tahun 2021 lalu di Myanmar bagian tengah untuk melawan junta militer usai kudeta dilancarkan.
Lihat Video: Penampakan Konser Musik Digempur Jet Tempur di Myanmar, 60 Orang Tewas
(nvc/ita)