Kian Panas Korsel-AS Buntut Tembakan Rudal dari Korut

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Okt 2022 06:00 WIB
Ilustrasi tembakan rudal balistik oleh Korut (AP/Lee Jin-man)
Pyongyang -

Tembakan rudal balistik dari Korea Utara (Korut) membuat panas situasi kawasan semenanjung Korea. Tindakan Korut itu diikuti respons keras Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari AFP, Selasa (4/10/2022), pada 07.29 Senin waktu setempat, sistem peringatan rudal Jepang diaktifkan dengan layar yang menunjukkan penyiar nasional NHK beralih ke pesan peringatan.

"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah," bunyi peringatan itu.

NHK mengatakan peringatan itu berlaku untuk dua wilayah utara Jepang. Sekitar pukul 8.00 pagi waktu setempat, kantor Perdana Menteri Jepang kemudian menyampaikan lewat Twitter bahwa 'Proyektil yang tampaknya seperti rudal balistik Korea Utara kemungkinan telah terbang di atas Jepang'.

Dalam sebuah pernyataan, penjaga pantai Jepang menyebut rudal itu tampaknya telah mendarat di laut. Penjaga pantai juga memperingatkan kapal untuk tidak mendekati benda jatuh.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk keras peristiwa itu. Kishida menyebut rudal balistik yang diyakini melewati negaranya merupakan bentuk tindakan kekerasan.

"Sebuah rudal balistik diyakini telah melewati negara kami dan jatuh di Samudra Pasifik. Ini adalah tindakan kekerasan menyusul peluncuran rudal balistik baru-baru ini. Kami mengutuk keras ini," kata Kishida kepada wartawan.

Warga Jepang Mengungsi-WNI Diminta Patuhi Pemerintah Setempat

Dilansir Reuters, Selasa (4/10), pemerintah Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung saat rudal Korut terlihat mengudara di atas wilayah Jepang sebelum jatuh ke perairan Samudera Pasifik. Itu menjadi momen pertama rudal Korut mengudara melintasi wilayah Jepang sejak tahun 2017.

Pemerintah Jepang tidak menggunakan langkah pertahanan apapun untuk menghancurkan rudal Korut tersebut.

"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik berulang kali, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan dan komunitas internasional, dan memberikan tantangan serius bagi seluruh komunitas internasional, termasuk Jepang," ujar Juru Bicara Pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno.

Matsuno menyebut rudal Korut itu mengudara sejauh 4.600 kilometer pada ketinggian maksimum 1.000 kilometer. Selain memicu peringatan mengungsi bagi warga Jepang, seperti dilaporkan televisi nasional NHK, rudal Korut itu juga membuat East Japan Railway Co untuk menangguhkan layanan kereta api di wilayah utara Jepang.

Dalam konferensi pers, Matsuno menyatakan tidak ada laporan kerusakan pada pesawat maupun kapal akibat rudal Korut tersebut.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang, khususnya yang bermukim di Prefektur Aomori dan Hokkaido agar tetap tenang dan mematuhi instruksi dari pemerintah daerah setempat menyusul penembakan rudal balistik Korut tersebut.

"Saya meminta kepada teman-teman WNI khususnya yang tinggal di wilayah Aomori dan Hokkaido agar tetap tenang dan terus memantau serta mengikuti instruksi dari pemerintah daerah setempat khususnya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari," ujar Dubes Heri dalam rilis pers.

"Hubungi kami jika Anda semua berada dalam situasi darurat. Kami siap membantu," tambahnya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) memperkirakan Korut baru saja meluncurkan sebuah rudal balistik jarak menengah (IRBM) dari Provinsi Jagang. Korut diketahui menggunakan provinsi itu untuk sejumlah uji coba beberapa waktu terakhir, termasuk rudal-rudal yang diklaim sebagai 'hipersonik'.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Simak Video: AS Respons Rudal Korut: Kalau Harus Melawan, Kita Siap!






(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork