Salah satu rudal Korea Selatan (Korsel) gagal diluncurkan ke laut dalam latihan gabungan dengan Amerika Serikat (AS) untuk merespons peluncuran rudal Korea Utara (Korut). Rudal yang gagal diluncurkan itu jatuh ke daratan dan memicu suara ledakan. Suara ledakan itu membuat warga sekitar panik dan mengira ada serangan Korut.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Rabu (5/10/2022), insiden itu terjadi pada Rabu (5/10) pagi waktu setempat saat Korsel menggelar latihan tembak langsung dengan militer AS. Dalam latihan itu, militer Korsel dan AS menembakkan total empat rudal jenis darat-ke-udara ke arah Laut Timur.
Masing-masing dua rudal Sistem Rudal Taktis Militer (ATACMS) ditembakkan oleh militer masing-masing negara, dengan Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengklaim rudal-rudal itu secara tepat mengenai target tiruan dan menunjukkan kemampuan pencegahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JCS dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Korsel Yonhap, menegaskan bahwa kedua negara mempertahankan kesiapan penuh di tengah kemungkinan provokasi lanjutan oleh Korut. JCS tidak menyebut lebih lanjut lokasi dan waktu latihan gabungan itu digelar.
Namun warga yang tinggal di dalam dan sekitar kota pesisir Gangneung menuturkan melihat kilatan cahaya dan mendengar suara gemuruh pada Rabu (5/10) dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Dalam momen itu, salah satu rudal balistik yang diluncurkan militer Korsel mengalami malfungsi dan jatuh kembali ke daratan. Suara ledakan yang keras, sebut Associated Press, membuat banyak warga Gangneung panik dan meyakini itu merupakan serangan Korut.
Situasi semakin memicu kebingungan karena pihak militer Korsel dan pemerintah setempat tidak segera memberikan penjelasan.
Simak Video: Korea Selatan Balas Tembakan Rudal Balistik Korea Utara
Laporan Yonhap menyebut salah satu rudal balistik Hyunmoo-2 gagal diluncurkan dalam latihan itu dan terjatuh di dalam area pangkalan udara setempat, setelah sempat mengudara sebentar secara tidak normal.
JCS menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu dan masih menyelidiki penyebabnya.
Militer Korsel, seperti dilansir Reuters, telah menyampaikan permintaan maaf kepada warga karena memicu kepanikan. Disebutkan militer Korsel bahwa propelan pada rudal itu terbakar, namun hulu ledaknya tidak meledak.
Seorang pejabat setempat yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Yonhap, menyatakan 'sangat disesalkan' bahwa warga sekitar terkejut dengan insiden itu.