5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 24 Sep 2022 19:06 WIB
Mahsa Amini sempat menjadi sorotan dunia. Ia meninggal dunia setelah koma di rumah sakit selama tiga hari. Lantas, siapa sebenarnya sosok Mahsa Amini ini?
Mahsa Amini tewas usai ditahan polisi moral di Teheran, Iran, karena melanggar aturan hijab (dok. Twitter via The Guardian)
Jakarta -

Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas di Iran dalam rentetan unjuk rasa memprotes kematian wanita muda bernama Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengingatkan konsekuensi berat menanti jika Rusia memanfaatkan referendum untuk mencaplok wilayah Ukraina.

Aksi memprotes kematian Amini kini dilaporkan berlangsung di sekitar 80 wilayah sejak mulai digelar sepekan lalu. Jumlah korban tewas yang dilaporkan organisasi non-pemerintah Iran Human Rights (IHR) itu mencapai tiga kali lipat dari angka korban tewas yang resmi dilaporkan otoritas Iran, yang saat ini mencapai 17 orang.

Sementara Biden menyebut referendum yang tengah berlangsung di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, sebagai referendum 'palsu'. Biden memperingatkan Rusia bahwa akan ada konsekuensi 'cepat dan berat' jika Moskow memanfaatkan referendum untuk mencaplok wilayah Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (24/9/2022):

- 50 Orang Tewas dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini di Iran

ADVERTISEMENT

Sedikitnya 50 orang tewas akibat penindakan keras pasukan keamanan Iran dalam unjuk rasa memprotes kematian wanita muda bernama Mahsa Amini. Unjuk rasa terus berlanjut dan memasuki hari kedelapan setelah Amini diumumkan meninggal dunia dalam tahanan polisi moral, pekan lalu.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (24/9/2022), angka tersebut dilaporkan oleh organisasi non-pemerintah Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Oslo. Disebutkan IHR bahwa jumlah korban tewas bertambah setelah enam orang tewas ditembak pasukan keamanan di kota Revanshahr, Provinsi Gilan, Kamis (22/9) malam.

Sejumlah tambahan kematian lainnya tercatat dalam unjuk rasa serupa di wilayah Babol dan Amol, yang terletak di bagian utara Iran.

- Protes Pasokan Drone ke Rusia, Ukraina Ancam Putus Hubungan dengan Iran

Otoritas Ukraina mengumumkan akan menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran terkait keputusan Teheran memasok drone untuk pasukan Rusia yang menginvasi negara itu. Presiden Volodymyr Zelensky menuding Iran telah melakukan 'kolaborasi dengan kejahatan'.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (24/9/2022), otoritas Kiev mengumumkan pada Jumat (23/9) waktu setempat bahwa pihaknya memutuskan untuk mengurangi kehadiran diplomatik Iran di Ukraina terkait pengiriman senjata oleh Teheran ke Rusia.

"Hari ini, tentara Rusia menggunakan drone-drone Iran untuk serangan-serangannya. ... Dunia akan mengetahui soal setiap contoh kolaborasi kolaborasi dengan kejahatan, dan itu akan memiliki konsekuensi yang pantas," tegas Zelensky dalam pidatonya pada Jumat (23/9) malam.

- Rusia Gelar Referendum di 4 Wilayah, Ukraina Sebut Warga Dipaksa

Referendum yang digelar Rusia dalam upaya mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Moskow, menuai kecaman. Para pejabat Ukraina menyebut warga di wilayah yang dikuasai Moskow dipaksa mengikuti referendum yang tengah berlangsung dan akan berlanjut hingga Selasa (27/9) mendatang.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/9/2022), para pejabat Ukraina melaporkan bahwa warga dilarang meninggal sejumlah area-area yang diduduki pasukan Rusia hingga pemungutan suara dalam referendum itu berakhir pekan depan.

Disebutkan bahwa sekelompok pasukan bersenjata mendatangi rumah-rumah warga dan para pekerja diancam akan dipecat jika tidak berpartisipasi dalam referendum itu.

- Biden Ancam Konsekuensi Berat Jika Rusia Caplok Wilayah Ukraina!

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Rusia bahwa akan ada konsekuensi 'cepat dan berat' jika Moskow memanfaatkan referendum untuk mencaplok wilayah Ukraina. Biden menyebut referendum yang tengah berlangsung di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia itu sebagai 'palsu'.

"Referendum Rusia adalah palsu -- dalih palsu untuk mencoba mencaplok bagian-bagian wilayah Ukraina dengan paksa dalam pelanggaran yang mencolok terhadap hukum internasional," sebut Biden dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (24/9/2022).

"Kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra-mitra kami untuk memberikan kerugian ekonomi yang cepat dan parah pada Rusia," cetusnya.

- Apa yang Terjadi Jika Putin Pakai Senjata Nuklir di Ukraina?

Ancaman yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina jika 'integritas teritorial' Moskow terancam, telah memicu diskusi mendalam di Barat soal bagaimana meresponsnya.

"Mereka yang berusaha memeras kami dengan senjata nuklir seharusnya mengetahui bahwa angin juga bisa berbelok ke arah mereka," ucap Putin dengan nada memperingatkan, dalam pernyataan yang disampaikan pekan ini.

"Ini bukan gertakan," tegas Putin.

Namun para pengamat tidak meyakini bahwa Putin bersedia menjadi yang pertama untuk mengerahkan senjata nuklir, sejak Amerika Serikat (AS) membombardir Jepang dengan nuklir tahun 1945 silam.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads