Bawa Poster 'Bukan Raja Saya', Demonstran Diamankan Polisi Inggris

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Sep 2022 13:40 WIB
Momen saat iringan mobil jenazah Ratu Elizabeth II disambut warga yang menunggu di pinggir jalan (dok. AP/Jane Barlow)
London -

Kepolisian Inggris menuai kritikan terkait perlakuan terhadap para demonstran antimonarki, yang secara terbuka menantang naik takhtanya Raja Charles III. Sejumlah penangkapan dilakukan polisi terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu iring-iringan prosesi jelang pemakaman Ratu Elizabeth II.

Seperti dilansir AFP, Rabu (14/9/2022), rekaman video yang viral di media sosial pada Senin (12/9) waktu setempat menunjukkan seorang demonstran wanita membawa poster bertuliskan 'Bukan Raja Saya' dan langsung diamankan oleh empat polisi di luar gedung parlemen Inggris di London.

Wanita itu kemudian dikawal polisi menjauh dari lokasi itu dan diharuskan berdiri di lokasi lainnya yang jauh dari gerbang parlemen.

Pengacara dan aktivis iklim, Paul Powlesland, mengungkapkan secara terpisah via Twitter bahwa dirinya diperingatkan polisi, jika dia berisiko ditangkap setelah mengangkat sebuah kertas kosong di seberang gedung parlemen.

"Dia mengonfirmasi bahwa jika saya menulis, 'Bukan Raja Saya' di kertas itu, dia akan menangkap saya di bawah Undang-undang Ketertiban Publik karena seseorang mungkin tersinggung," tulis Powlesland dalam postingan Twitter, yang menyertakan video dirinya berbicara dengan polisi.

UU Ketertiban Publik tahun 1986 memberikan wewenang kepada polisi untuk menangkap orang-orang yang dinilai bersalah menyebabkan 'pelecehan, ketakutan atau bahaya' melalui 'kata-kata atau perilaku mengancam, atau perilaku tidak tertib', termasuk mengangkat tanda-tanda tertentu.

Inggris sedang dalam masa berkabung untuk Ratu Elizabeth II yang wafat pada Kamis (8/9) lalu. Kematian Ratu berusia 96 tahun itu memicu momen persatuan nasional yang langka di tengah limpahan simpati, namun juga memicu pertanyaan soal ruang untuk perbedaan pendapat.

Kelompok-kelompok kebebasan sipil memperingatkan bahwa kepolisian gagal menghormati hak-hak minoritas yang antimonarki.

"Jika orang-orang ditangkap hanya karena memegang poster berisi protes maka itu merupakan penghinaan terhadap demokrasi dan sangat mungkin melanggar hukum," sebut Big Brother Watch yang merupakan organisasi kebebasan sipil non-profit di Inggris, dalam pernyataannya.

Lihat juga video 'Seorang Pria Bikin Onar saat Prosesi Peti Ratu Elizabeth II':






(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork