Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Afghanistan bagian timur laut. Sedikitnya delapan orang tewas akibat gempa tersebut, dengan jumlah korban tewas diperkirakan masih bisa bertambah.
Seperti dilansir Reuters, Senin (5/9/2022), Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS menyatakan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,3 itu mengguncang lokasi dekat kota Jalalabad pada Minggu (4/9) malam waktu setempat.
"Gempa bumi pada Minggu (4/9) malam telah menyebabkan kerugian finansial dan korban tewas di Provinsi Kunar," ucap juru bicara gubernur provinsi setempat, Mawlavi Najibullah Hanif, kepada Bakhtar News Agency.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Hanif bahwa jumlah korban tewas masih mungkin bertambah.
Laporan awal menyebut jumlah korban tewas akibat gempa itu mencapai enam orang, dengan sembilan orang lainnya mengalami luka-luka.
Afghanistan masih dalam masa pemulihan akibat serentetan bencana alam yang melanda tahun ini, termasuk kekeringan dan gempa bumi kuat yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada Juni lalu.
Akhir Agustus lalu, Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menyerukan bantuan internasional setelah menyatakan korban tewas akibat banjir yang menerjang sepanjang bulan itu bertambah melebihi 180 orang.
Banjir telah memicu kerusakan secara luas di wilayah tengah dan timur Afghanistan bulan lalu. Banjir ini memicu kerusakan terhadap ribuan rumah warga dan memperburuk krisis ekonomi maupun kemanusiaan yang terjadi di negara itu.
Afghanistan diketahui sebagian besar terputus dari sistem keuangan internasional sejak Taliban berkuasa lagi setahun lalu.