Otoritas Ukraina melaporkan satu dari dua reaktor nuklir yang beroperasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia mati akibat gempuran terbaru pasukan Rusia. Satu reaktor nuklir lainnya yang beroperasi di PLTN terbesar di kawasan Eropa itu masih menyala.
"Sebagai dampak dari gempuran mortir lainnya oleh pasukan Rusia di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, perlindungan darurat diaktifkan dan unit daya ke-5 yang beroperasi dimatikan," sebut operator PLTN Zaporizhzhia, Energoatom, dalam pernyataan via Telegram seperti dilansir Reuters, Kamis (1/9/2022).
Energoatom menambahkan bahwa 'unit daya nomor 6 terus bekerja dalam sistem energi Ukraina' dan mengalirkan pasokan listrik untuk kebutuhan pembangkit listrik itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat gempuran itu, saluran pasokan listrik yang digunakan untuk kebutuhan pembangkit listrik itu sendiri juga mengalami kerusakan dan generator tambahan harus diaktifkan.
Generator diesel, sebut Energoatom, sedang digunakan oleh unit daya nomor 2 yang tidak beroperasi.
PLTN Zaporizhzhia diketahui memiliki enam reaktor nuklir, namun hanya dua reaktor yang beroperasi. Pekan lalu, dua reaktor yang beroperasi itu sempat mati setelah terputus sepenuhnya dari jaringan listrik setempat. Ukraina menuduh insiden itu terjadi akibat gempuran pasukan Rusia, yang dibantah oleh Moskow.
Rusia yang menginvasi Ukraina sejak Februari lalu, berhasil merebut kendali atas PLTN Zaporizhzhia pada Maret lalu. Namun PLTN itu masih dioperasikan oleh para teknisi Ukraina yang bekerja untuk Energoatom.
Simak video 'Zelensky Minta Eropa Larang Tayangkan TV Pemerintah Rusia':
Pada Kamis (1/9) waktu setempat, misi tim pakar nuklir PBB dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berangkat menuju PLTN Zaporizhzhia, bahkan saat Kiev dan Moskow sama-sama melaporkan gempuran terbaru di area sekitar PLTN itu.
Direktur Jenderal (Dirjen) IAEA, Rafael Grossi, menyatakan misi timnya menyadari adanya 'peningkatan aktivitas militer di area tersebut' namun tetap melanjutkan rencananya untuk mengunjungi PLTN itu dan bertemu para staf operasional di sana.
Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terkait pernyataan terbaru otoritas Ukraina soal gempuran Moskow di kompleks PLTN Zaporizhzhia.