Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan pelaku yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis dan pakar propaganda Darya Dugina, yang juga putri sekutu Presiden Vladimir Putin, telah terungkap. FSB menuduh Dinas Rahasia Ukraina sebagai dalang utama di balik pembunuhan itu.
Disebutkan FSB dalam pernyataan terbaru bahwa Dinas Rahasia Ukraina mempersiapkan serangan bom itu dan eksekusinya dilakukan oleh seorang wanita Ukraina, yang telah melarikan diri ke Estonia usai melakukan tugasnya. Demikian seperti dilansir oleh kantor berita Rusia, TASS, dan Reuters, Selasa (23/8/2022).
"Sebagai hasil dari langkah-langkah detektif yang mendesak, dinas keamanan federal telah memecahkan kasus pembunuhan jurnalis Rusia Darya Dugina, kelahiran tahun 1992," demikian pernyataan FSB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindak kejahatan itu dipersiapkan dan dilakukan oleh dinas rahasia Ukraina," sebut FSB dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, FSB menyatakan pelaku atau eksekutor pembunuhan Dugina diidentifikasi sebagai seorang warga negara Ukraina yang bernama Natalia Vovk, kelahiran tahun 1979. FSB menuduh Vovk sebagai anggota Batalion Azov, unit militer Ukraina yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Rusia.
Batalion Azov dalam tanggapannya menyebut Vovk tidak pernah menjadi anggota mereka dan menuduh Rusia mengarang kebohongan.
Disebutkan FSB dalam pernyataannya bahwa Vovk tiba di Rusia pada 23 Juli lalu bersama anak perempuannya yang bernama Sofya Shaban, kelahiran tahun 2020. Dia menghabiskan waktu selama sebulan untuk mempersiapkan serangan itu.
"Pada hari pembunuhan, Vovk dan Shaban menghadiri festival sastra dan musik Tradisi, di mana Dugina hadir sebagai tamu kehormatan," sebut FSB.
Laporan badan penegak hukum Rusia sebelumnya menyebut sebuah mobil merek Toyota jenis Land Cruiser Prado meledak di dekat desa Bolshiye Vyazemy, tidak jauh dari ibu kota Moskow, pada Sabtu (20/8) malam waktu setempat. Kendaraan itu langsung terbakar hebat usai dilanda ledakan.
Seorang pengemudi wanita, yang dikonfirmasi sebagai Dugina, tewas seketika akibat ledakan itu. Hasil penyelidikan otoritas Rusia, seperti dilansir TASS, mendapati sebuah peledak dipasang di bawah lantai mobil, tepatnya pada sisi pengemudi.
Disebutkan lebih lanjut oleh FSB dalam pernyataannya bahwa pada 21 Agustus, atau sehari setelah Dugina tewas akibat ledakan bom mobil, Vovk dan putrinya pergi meninggalkan Rusia melalui wilayah Pskov menuju Estonia.
Otoritas Rusia telah menempatkan Vovk dalam daftar buronan, dengan Moskow mengupayakan ekstradisinya dari Estonia.
Namun Kementerian Dalam Negeri Estonia, juga kepolisian dan penjaga perbatasan Estonia, menyatakan pihaknya hanya bisa berbagai informasi soal individu yang masuk dan keluar wilayah Estonia 'hanya dalam kasus yang ditentukan oleh hukum'. Ditambahkan bahwa tuduhan FSB tidak memenuhi kriteria itu.
FSB dalam pernyataannya menyebut bahwa Vovk dan putrinya menyewa sebuah apartemen di Moskow, di gedung yang sama dengan tempat tinggal Dugina, untuk merencanakan pembunuhan dan mengumpulkan informasi soal gaya hidup Dugina.
Vovk disebut menggunakan sebuah kendaraan merek Mini Cooper saat memata-matai Dugina. Bahkan diketahui juga oleh FSB jika kendaraan yang digunakan Vovk memakai nopol Republik Rakyat Donetsk -- wilayah separatis di Ukraina timur -- saat pertama memasuki Rusia, kemudian berganti nopol Kazakhstan saat berada di Moskow lalu berganti lagi nopol Ukraina saat meninggalkan Rusia.
"Materi investigasi telah diserahkan kepada Komisi Investigasi," sebut FSB.
Belum ada tanggapan resmi terbaru dari Ukraina terkait hasil penyelidikan FSB. Namun sebelumnya, otoritas Ukraina membantah keras terlibat dalam ledakan bom mobil yang menewaskan Dugina, putri dari Alexander Dugin (60), seorang tokoh publik yang dikenal sebagai ideolog garis keras Rusia yang dekat dengan Putin.
"Ukraina jelas tidak ada hubungannya dengan ini, karena kami bukan negara kriminal, seperti Federasi Rusia, dan terlebih lagi, kami bukan negara teroris," tegas penasihat kepresidenan Rusia, Mykhailo Podolyak, dalam pernyataan pada Minggu (21/8) waktu setempat.
Simak video 'Putri dari Orang Dekat Putin Tewas Akibat Serangan Bom':