Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghargaan kepada Darya Dugina, putri sekutu dekatnya, yang tewas dalam serangan bom mobil di dekat Moskow. Putin menyebut Dugina dibunuh secara 'keji'.
Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Rusia, TASS, Selasa (23/8/2022), penghargaan yang diberikan secara posthumous atau anumerta itu diumumkan Putin pada Senin (22/8) waktu setempat.
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyatakan Putin memberikan penghargaan bergengsi 'Order of Courage' kepada Dugina, yang dikenal sebagai pakar propaganda dan jurnalis Rusia yang mendukung invasi ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk keberanian dan sikap tidak mementingkan diri sendiri yang ditunjukkan dalam kinerja tugas profesionalnya," demikian pernyataan Kremlin.
Dugina merupakan putri dari Alexander Dugin (60), seorang tokoh publik yang dikenal sebagai ideolog garis keras Rusia yang dekat dengan Putin. Sosok Dugin, menurut Associated Press, juga disebut sebagai seorang pakar teori politik berpengaruh di Rusia yang kerap dijuluki sebagai 'otaknya Putin'.
Dugin diketahui telah sejak lama menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mewujudkan penyatuan wilayah-wilayah berbahasa Rusia. Dalam pernyataan publik pertamanya menanggapi kematian putrinya, Dugin menyebut Dugina telah dibunuh dengan kejam di depan matanya oleh Ukraina.
"Hati kami tidak hanya haus akan balas dendam atau pembalasan. Kami membutuhkan kemenangan kami (melawan Ukraina). Putri saya telah mengorbankan kehidupannya yang masih muda untuk altar kemenangan. Jadi tolonglah menang!" ucap Dugin dalam pernyataannya.
![]() |
Simak video 'Putri dari Orang Dekat Putin Tewas Akibat Serangan Bom':
Putin dalam pernyataan yang dirilis Kremlin, menyebut sosok Dugina sebagai seorang patriot. Dalam pernyataan belasungkawa untuk keluarga Dugina, Putin mengecam pembunuhan Dugina sebagai kejahatan yang 'keji dan kejam'.
"Kejahatan yang keji dan kejam menghapus kehidupan Darya Dugina, sosok yang cerdas, berbakat dengan hari Rusia yang sejati: hati yang baik, penuh kasih, simpatik dan terbuka. Sebagai seorang jurnalis, ilmuwan, filsuf, dan koresponden perang, dia dengan jujur mengabdi pada rakyat, Tanah Air, dan membuktikan dengan perbuatannya apa artinya menjadi seorang patriot Rusia," demikian pernyataan Putin dalam telegram untuk orang tua Dugina.
"Kenangan Darya Dugina akan selamanya dijaga oleh kerabat dan teman-temannya, orang-orang yang berbagi keyakinan dan rekan-rekannya," imbuh Putin dalam pernyataannya.
Laporan badan penegak hukum Rusia, seperti dilansir TASS, menyebut sebuah mobil merek Toyota jenis Land Cruiser Prado meledak di dekat desa Bolshiye Vyazemy, tidak jauh dari ibu kota Moskow, pada Sabtu (20/8) malam waktu setempat. Kendaraan itu langsung terbakar hebat usai dilanda ledakan.
Seorang pengemudi wanita, yang dikonfirmasi sebagai Dugina, tewas seketika akibat ledakan itu. Hasil penyelidikan otoritas Rusia, menurut TASS, mendapati sebuah peledak dipasang di bawah lantai mobil, tepatnya pada sisi pengemudi.
Dinas Keamanan Federal Rusia atau FSB menuturkan kepada TASS bahwa pihaknya berhasil menemukan dalang utama di balik ledakan itu. FSB menyebut ledakan bom mobil yang menewaskan Dugina itu didalangi oleh dinas rahasia Ukraina.