Gara-gara serangan Israel, situasi di Gaza menjadi panas. Puluhan orang Palestina tewas dalam. Berikut adalah lima fakta pilu di Gaza sebelum gencatan senjata.
Serangan ke Gaza sejak jelang akhir pekan kemarin adalah serangan yang diklaim dilancarkan Israel ke pihak Jihad Islam Palestina (PIJ). Kelompok Jihad Islam bersama Hamas digolongkan Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai organisasi teroris.
Israel menamai serangan ini sebagai operasi 'Breaking Dawn'. Namun, warga sipil termasuk anak-anak ternyata turut menjadi korban tewas. Israel sendiri mengklaim menerima serangan mortir Palestina yang merusak perbatasan Israel-Gaza di Errez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima fakta ini dihimpun detikcom dari sejumlah kantor berita internasional hingga Senin (8/8) malam:
1. Serangan Jumat
Dilansir CNN dan BBC, Jumat (5/8) lalu, Israel melancarkan serangan mematikan ke Gaza. Delapan warga Palestina termasuk seorang anak dan pemimpin senior Jihad Islam Palestina (PIJ), Tayseer Al Jabari.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 8 orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia 5 tahun. Kemudian 40 warga juga dilaporkan terluka. Jumlah korban tewas dan luka-luka ini kemudian terus meningkat di hari-hari selanjutnya.
Selanjutnya, jumlah korban tewas:
2. Korban tewas 40-an orang
Dilansir AFP, Senin (8/8) kemarin, pihak Palestina menyatakan sudah 41 orang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Jumlah itu termasuk anak-anak. Pada Minggu (7/8), telah ditemukan 4 anak tewas di Gaza.
Dilansir Reuters, pejabat Gaza menyebut jumlah 43 orang sebagai angka korban tewas. Pada berita AFP jelang gencatan senjata, jumlahnya sudah tercatat 44 orang tewas akibat serangan Israel di Gaza. Di luar itu, 311 orang terluka.
![]() |
3. Gencatan senjata
Gencatan senjata diperlukan demi berhentinya serangan keji. Dua kelompok yang bertikai yakni Israel dan kelompok Jihad Islam di Palestina setuju genjatan senjata ini.
Dilansir Reuters, gencatan senjata berlangsung Minggu (7/8) pukul 23.30 WIB waktu setempat.
Selanjutnya, gencatan senjata dan serangan:
4. Gencatan senjata dibantu Mesir
Gencatan senjata terwujud berkat mediasi yang diusahakan Mesir. Dilansir Deutsche Welle (DW), Mesir telah memainkan peran kuncinya dalma memediasi dua pihak. Ini bukan pertama kalinya Mesir menjadi penengah. Tahun lalu, Mesir juga menengahi gencatan senjata yang mengakhiri perang 11 hari antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
![]() |
5. Saling serang sebelum gencatan
Gencatan senjata antara Israel, dan Jihad Islam Palestina disepakati pada Minggu malam. Namun, sebelum dan setelah waktu gencatan senjata, saling berbalas serang terjadi.
Gencatan senjata dimulai pada Minggu (7/8) 23.30 malam waktu setempat. Namun demikian, serangan roket-roket masih saja meluncur ke Gaza Sirene di Israel juga meraung-raung. Tentara Israel mengklaim serangan terakhir dilancarkannya pukul 11.25 malam waktu setempat.