Sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina di kota Nova Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina selatan yang dikuasai pasukan Rusia.
"Sudah dipastikan ada tujuh orang tewas dan sekitar 60 orang terluka," demikian dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, Selasa (12/7/2022) yang mengutip Vladimir Leontyev, kepala administrasi militer-sipil Distrik Kakhovka di wilayah Kherson.
"Masih banyak orang di bawah reruntuhan. Yang terluka dibawa ke rumah sakit, tetapi banyak orang terhalang di apartemen dan rumah mereka," tambah Leontyev seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (12/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut TASS, selain merusak bangunan, serangan Ukraina itu juga menyebabkan ledakan di gudang pupuk di wilayah tersebut.
Foto-foto yang diterbitkan oleh otoritas pendudukan menunjukkan beberapa bangunan hancur berkeping-keping.
"Puluhan rumah terkena ... orang-orang sedang dievakuasi dari puing-puing," kata Leontyev.
"Tidak ada sasaran militer di sini... gudang-gudang diserang, begitu juga toko-toko, apotek, pom bensin dan bahkan gereja," ujarnya.
Seorang wakil kepala otoritas pendudukan di Kherson, Ekaterina Gubareva, juga melaporkan tujuh orang tewas dan menuduh pasukan Ukraina menggunakan sistem peluncur roket HIMARS dari Amerika Serikat.
Sementara itu, para pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka telah menghancurkan gudang amunisi Rusia di Nova Kakhovka. Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah Odesa, menulis di saluran Telegramnya bahwa Nova Kakhovka sekarang "minus" depot amunisinya. Serangan Ukraina itu dilaporkan menggunakan HIMARS.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkan kaum nasionalis.
Konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua itu telah menewaskan ribuan orang, dan menyebabkan lebih dari 5,5 juta orang Ukraina melarikan diri dari negara mereka.
Kampanye militer Rusia kini difokuskan di Ukraina selatan dan wilayah Donbas, Ukraina timur, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk. Rusia ingin menyerahkan kendali jantung industri ini kepada separatis pro-Rusia yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina.