Uji coba terbaru untuk senjata hipersonik buatan Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami kegagalan. Pentagon mengakui adanya 'anomali' yang terjadi saat uji coba pertama terhadap sistem penuh senjata hipersonik tersebut dilakukan.
Seperti dilansir CNN, Jumat (1/7/2022), uji coba senjata hipersonik buatan AS itu digelar di Pacific Missile Range Facility yang ada di Hawaii. Uji coba itu dimaksudkan untuk meluncurkan Common Hypersonic Glide Body di atas pendorong rudal dua-tahap.
Pendorong itu dirancang untuk meluncurkan sistem dan mempercepatnya menuju kecepatan hipersonik yang melebihi Mach 5, di mana bagian glide body akan terlepas dan menggunakan kecepatannya untuk mencapai target. Itu menjadi momen pertama kalinya keseluruhan sistem diuji coba dalam tes yang disebut All Up Round.
Diungkapkan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya bahwa sebuah anomali mencegah Departemen Pertahanan untuk menuntaskan keseluruhan uji coba. Namun Pentagon menambahkan bahwa itu bukanlah kegagalan total.
"Sementara Departemen tidak bisa mengumpulkan data soal keseluruhan profil penerbangan yang direncanakan, informasi yang dikumpulkan dari peristiwa ini akan memberikan wawasan penting," sebut juru bicara Pentagon, Letnan Komandan Tim Gorman, dalam pernyataannya.
Gorman tidak memberikan informasi tambahan secara detail soal bentuk anomali yang terjadi atau pada tahap uji coba yang mana anomali itu terjadi.
Simak juga 'AS Tambah Seabrek Kekuatan Militer di Eropa: Kapal Induk-Jet Tempur':
(nvc/ita)