AS Akui Uji Coba Senjata Hipersoniknya Gagal!

AS Akui Uji Coba Senjata Hipersoniknya Gagal!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 01 Jul 2022 11:42 WIB
People walk amongst US national flags erected by students and staff from Pepperdine University to honor the victims of the September 11, 2001 attacks in New York, at their campus in Malibu, California on September 10, 2015. The students placed some 3,000 flags in the ground in tribute to the nearly 3,000 victims lost in the attacks almost 14 years ago.      AFP PHOTO / MARK RALSTON / AFP / MARK RALSTON
Ilustrasi (dok. AFP PHOTO/MARK RALSTON)
Washington DC -

Uji coba terbaru untuk senjata hipersonik buatan Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami kegagalan. Pentagon mengakui adanya 'anomali' yang terjadi saat uji coba pertama terhadap sistem penuh senjata hipersonik tersebut dilakukan.

Seperti dilansir CNN, Jumat (1/7/2022), uji coba senjata hipersonik buatan AS itu digelar di Pacific Missile Range Facility yang ada di Hawaii. Uji coba itu dimaksudkan untuk meluncurkan Common Hypersonic Glide Body di atas pendorong rudal dua-tahap.

Pendorong itu dirancang untuk meluncurkan sistem dan mempercepatnya menuju kecepatan hipersonik yang melebihi Mach 5, di mana bagian glide body akan terlepas dan menggunakan kecepatannya untuk mencapai target. Itu menjadi momen pertama kalinya keseluruhan sistem diuji coba dalam tes yang disebut All Up Round.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya bahwa sebuah anomali mencegah Departemen Pertahanan untuk menuntaskan keseluruhan uji coba. Namun Pentagon menambahkan bahwa itu bukanlah kegagalan total.

"Sementara Departemen tidak bisa mengumpulkan data soal keseluruhan profil penerbangan yang direncanakan, informasi yang dikumpulkan dari peristiwa ini akan memberikan wawasan penting," sebut juru bicara Pentagon, Letnan Komandan Tim Gorman, dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Gorman tidak memberikan informasi tambahan secara detail soal bentuk anomali yang terjadi atau pada tahap uji coba yang mana anomali itu terjadi.

Simak juga 'AS Tambah Seabrek Kekuatan Militer di Eropa: Kapal Induk-Jet Tempur':

[Gambas:Video 20detik]



Hanya disebutkan oleh Gorman bahwa akan melakukan pengkajian terhadap uji coba tersebut untuk mencari tahu lebih dalam soal kegagalan itu dan menginformasikannya untuk uji coba selanjutnya di masa mendatang.

"Meluncurkan senjata hipersonik tetap menjadi prioritas utama dan Departemen meyakini bahwa hal itu masih berada dalam jalurnya untuk mengerahkan kemampuan hipersonik baik ofensif maupun defensif sesuai target pada awal tahun 2020-an," jelas Gorman dalam pernyataannya.

Pentagon diketahui meningkatkan penekanan pada pengembangan senjata hipersonik setelah para anggota parlemen AS mengkhawatirkan Washington DC tertinggal dari program hipersonik China dan Rusia.

Tahun lalu, China dilaporkan berhasil menguji coba senjata hipersonik yang mampu mengorbit dunia sebelum mengenai target. Sementara baru-baru ini, Rusia menjadi negara pertama yang menggunakan senjata hipersonik dalam perang ketika meluncurkan rudal Iskander dan Kinzhal ke wilayah Ukraina.

Kegagalan uji coba AS yang pertama dilaporkan media terkemuka Bloomberg ini menjadi kemunduran bagi AS dalam persaingan mengembangkan dan mengerahkan senjata hipersonik. Meskipun AS juga telah berhasil dalam sejumlah uji coba untuk program hipersonik lainnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads