Wilayah perbatasan utara Ukraina, Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dari wilayah sekutu Rusia, Belarusia pada Sabtu (25/6).
"Sekitar pukul 5:00 pagi wilayah Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dengan rudal," tulis komando militer Ukraina utara dalam sebuah pernyataan di Facebook seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022).
"Dua puluh roket, ditembakkan dari wilayah Belarusia dan dari udara, menargetkan desa Desna," imbuh militer Ukraina, seraya menambahkan bahwa infrastruktur telah terkena gempuran tanpa ada korban yang dilaporkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (25/6/2022):
- Tenggelam 1944, Kapal Perang AS Ditemukan di Kedalaman 7.000 Meter
Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat yang tenggelam saat Perang Dunia II, telah ditemukan hampir 7.000 meter (23.000 kaki) di bawah permukaan laut di lepas pantai Filipina. Ini menjadikannya sebagai kapal karam terdalam di dunia yang pernah ditemukan.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022), kapal perusak USS Samuel B Roberts tenggelam selama pertempuran di lepas pantai pulau Samar, Filipina tengah pada 25 Oktober 1944, ketika pasukan AS berjuang untuk membebaskan Filipina - yang saat itu merupakan koloni AS - dari pendudukan Jepang.
Perusahaan teknologi bawah laut yang berbasis di Texas, Caladan Oceanic mengatakan, sebuah kapal selam berawak memfilmkan, memotret, dan mengamati lambung kapal "Sammy B" selama serangkaian penyelaman selama delapan hari pada bulan ini.
- Perbatasan Ukraina Diserang Rudal dari Wilayah Belarusia
Wilayah perbatasan utara Ukraina, Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dari wilayah sekutu Rusia, Belarusia pada Sabtu (25/6).
"Sekitar pukul 5:00 pagi wilayah Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dengan rudal," tulis komando militer Ukraina utara dalam sebuah pernyataan di Facebook seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022).
"Dua puluh roket, ditembakkan dari wilayah Belarusia dan dari udara, menargetkan desa Desna," imbuh militer Ukraina, seraya menambahkan bahwa infrastruktur telah terkena gempuran tanpa ada korban yang dilaporkan.
Desna, sebuah desa kecil dengan populasi sebelum perang sekitar 7.500 orang.
- Penembakan Brutal di Norwegia, 2 Orang Tewas dan 14 Luka
Dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka, beberapa di antaranya serius, dalam penembakan brutal di dekat bar di Oslo tengah, Norwegia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022), Kepolisian Norwegia mengatakan seorang tersangka telah ditangkap setelah penembakan, yang terjadi sekitar pukul 01:00, Sabtu waktu setempat di tiga lokasi, termasuk bar gay, berdekatan di pusat Oslo, ibu kota Norwegia.
Simak Video 'Mahkamah Agung AS Batalkan Aturan Legal Aborsi, Dirjen WHO Kecewa':
Polisi melaporkan dua orang tewas dan 14 terluka, dan mengatakan dua senjata telah disita.
"Sekarang semuanya menunjukkan bahwa hanya ada satu orang yang melakukan tindakan ini," kata pejabat polisi Tore Barstad pada konferensi pers.
Kepolisian itu tidak menyebut apakah itu tindakan teroris.
- Rusia Bunuh 80 Petempur Polandia dalam Serangan Presisi di Ukraina
Otoritas Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh "hingga 80" petempur Polandia dalam "serangan presisi" di Ukraina timur.
"Hingga 80 tentara bayaran Polandia, 20 kendaraan tempur lapis baja dan delapan peluncur roket ganda Grad dihancurkan dalam serangan presisi di pabrik seng Megatex di Konstantinovka di wilayah Donetsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022).
Klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Wilayah tersebut, yang diklaim oleh Rusia, telah menjadi arena pertempuran sejak Moskow memulai invasi militernya di Ukraina pada akhir Februari lalu.
- Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kecam MA AS yang Batalkan Hak Aborsi
Para pemimpin dunia mengecam keputusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat yang membatalkan aturan yang membolehkan perempuan melakukan aborsi di negara adidaya tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022), kecaman keras salah satunya disampaikan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau pada Jumat (24/6) waktu setempat.
"Berita yang keluar dari Amerika Serikat sangat mengerikan," katanya dalam pesan di Twitter. "Tidak ada pemerintah, politisi, atau pria yang harus memberi tahu seorang wanita apa yang bisa dan tidak bisa dia lakukan dengan tubuhnya," cetus pemimpin Kanada itu.