Wilayah perbatasan utara Ukraina, Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dari wilayah sekutu Rusia, Belarusia pada Sabtu (25/6).
"Sekitar pukul 5:00 pagi wilayah Chernigiv mengalami gempuran besar-besaran dengan rudal," tulis komando militer Ukraina utara dalam sebuah pernyataan di Facebook seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (25/6/2022).
"Dua puluh roket, ditembakkan dari wilayah Belarusia dan dari udara, menargetkan desa Desna," imbuh militer Ukraina, seraya menambahkan bahwa infrastruktur telah terkena gempuran tanpa ada korban yang dilaporkan.
Desna, sebuah desa kecil dengan populasi sebelum perang sekitar 7.500 orang.
Usai serangan rudal tersebut, badan intelijen Ukraina mengatakan bahwa Rusia bermaksud untuk menyeret Belarusia ke dalam perang.
"Serangan hari ini secara langsung terkait dengan upaya Kremlin untuk menarik Belarusia sebagai pihak yang berperang di Ukraina," dinas intelijen Ukraina, yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan, mengatakan di Telegram.
Serangan itu terjadi saat Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekutu dekatnya, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Saint Petersburg pada hari Sabtu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan mengunjungi Belarusia pada pekan depan.
Belarusia telah memberikan dukungan logistik untuk invasi Rusia ke Ukraina, terutama pada minggu-minggu pertama serangan, meskipun secara resmi tetap tidak berperang pada tahap ini.
Negara yang dipimpin oleh Lukashenko sejak 1994 itu, juga menjadi sasaran sanksi Barat yang ditujukan kepada Rusia atas serangannya ke Ukraina.
Simak Video 'Deg-degan! Penjinak Bom Evakuasi Rudal Seberat 500 Kg di Ukraina':