Presiden China Xi Jinping meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin soal dukungan China pada "kedaulatan dan keamanan" Rusia. Pemerintah Amerika Serikat dengan cepat menanggapi sinis dukungan China tersebut. Washington mengingatkan Beijing bahwa hal itu berisiko berakhir "di sisi sejarah yang salah".
China selama ini telah menolak untuk mengutuk serangan militer besar-besaran Moskow di Ukraina. China juga dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi-sanksi Barat dan penjualan senjata ke Ukraina.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022), media China, CCTV melaporkan bahwa dalam panggilan telepon dengan Putin pada Rabu (15/6) waktu setempat, Xi Jinping mengatakan China "bersedia untuk terus menawarkan dukungan timbal balik (kepada Rusia) pada isu-isu mengenai kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (16/6/2022):
- Rusia Gempur Severodonetsk, 10.000 Warga Sipil Ukraina Terjebak!
Sekitar 10.000 warga sipil terjebak di kota Severodonetsk di Ukraina timur, di mana pertempuran sengit dengan Rusia telah berkecamuk selama berminggu-minggu.
"Dari 100.000 penduduk, sekitar 10.000 masih tersisa," kata Sergiy Gaiday, gubernur wilayah Luhansk dalam postingan di Telegram seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022).
Dia mengatakan bahwa para tentara Ukraina berupaya "menahan musuh sebanyak mungkin."
"Selama hampir empat bulan mereka bermimpi mengendalikan Severodonetsk... dan mereka tidak menghitung korbannya," kata Gaiday.
- Koalisi AS Umumkan Penangkapan Pejabat Senior ISIS di Suriah
Seorang pejabat senior dari kelompok ISIS ditangkap dalam serangan di Suriah pada Kamis (16/6). Penangkapan tersebut diumumkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi ISIS.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022), koalisi AS mengatakan bahwa pejabat ISIS yang tidak disebutkan namanya itu adalah "fasilitator dan perakit bom berpengalaman" dan salah satu pemimpin tertinggi ISIS di Suriah.
"Misi itu direncanakan dengan cermat untuk meminimalkan risiko kerusakan tambahan, terutama potensi bahaya bagi warga sipil," kata koalisi AS dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada warga sipil yang terluka selama operasi atau kerusakan pada pesawat atau aset koalisi," imbuhnya.
- Slovakia Sumbang 5 Helikopter-Ribuan Roket Grad ke Ukraina
Pemerintah Slovakia telah menyumbangkan satu helikopter Mi-2 dan empat helikopter Mi-17 serta ribuan roket Grad untuk Ukraina. Donasi ini diumumkan Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad di akun Facebook-nya, Kamis (16/6).
"Bantuan ke Ukraina ini, serta semua pasokan sebelumnya, akan diganti dari Fasilitas Perdamaian Eropa, yang merupakan ekspresi kuat dari solidaritas Uni Eropa dengan Ukraina," kata Nad seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022).
Menteri Pertahanan Slovakia itu mengatakan Ukraina telah menggunakan helikopter-helikopter dan amunisi yang disumbangkan itu. Dia juga menyebut helikopter yang disumbangkan tersebut telah digantikan dengan beberapa Black Hawk UH-60M.
- China Tegaskan Dukungan untuk Rusia, AS Tanggapi Sinis!
Presiden China Xi Jinping meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin soal dukungan China pada "kedaulatan dan keamanan" Rusia. Pemerintah Amerika Serikat dengan cepat menanggapi sinis dukungan China tersebut. Washington mengingatkan Beijing bahwa hal itu berisiko berakhir "di sisi sejarah yang salah".
China selama ini telah menolak untuk mengutuk serangan militer besar-besaran Moskow di Ukraina. China juga dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi-sanksi Barat dan penjualan senjata ke Ukraina.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022), media China, CCTV melaporkan bahwa dalam panggilan telepon dengan Putin pada Rabu (15/6) waktu setempat, Xi Jinping mengatakan China "bersedia untuk terus menawarkan dukungan timbal balik (kepada Rusia) pada isu-isu mengenai kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan".
- Macron Cs Kunjungi Ibu Kota Ukraina, Pertama Sejak Invasi Rusia
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Kiev, ibu kota Ukraina pada Kamis (16/6) ini. Macron tiba bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi untuk kunjungan pertama mereka ke Ukraina sejak invasi Rusia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (16/6/2022), para pemimpin Eropa tersebut tiba dengan kereta api khusus dari Polandia. Ini adalah perjalanan pertama mereka ke Ukraina sejak invasi Rusia ke negara itu diluncurkan pada 24 Februari lalu.
Macron mengatakan mereka akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pergi ke "sebuah lokasi perang di mana pembantaian telah dilakukan."
Sebelumnya, pemimpin Prancis itu telah menyebut dugaan kekejaman Rusia di kota-kota dekat Kiev sebagai "kejahatan perang".