Rusia Desak Ukraina Letakkan Senjata, Korut Habiskan Rp 9 T untuk Nuklir

International Updates

Rusia Desak Ukraina Letakkan Senjata, Korut Habiskan Rp 9 T untuk Nuklir

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 15 Jun 2022 17:52 WIB
Ukraina telah menerima bantuan meriam Howitzer M777 dari Amerika Serikat. Saat ini meriam itu sudah digunakan untuk melawan Rusia.
Ilustrasi -- Tentara Ukraina mengerahkan howitzer yang dipasok AS untuk melawan invasi Rusia (dok. REUTERS/STRINGER)
Jakarta -

Rusia mendesak tentara Ukraina yang terlibat pertempuran sengit di Sievierodonetsk, Ukraina bagian timur, untuk segera meletakkan senjata. Korea Utara (Korut) menghabiskan dana hingga US$ 642 juta (Rp 9,4 triliun) untuk program nuklirnya sepanjang tahun 2021 lalu.

Moskow dalam pernyataan terbaru mendesak tentara Kiev yang bersembunyi di dalam pabrik kimia Azot di kota Sievierodonetsk untuk segera meletakkan senjata pada Rabu (15/6) pagi waktu setempat. Otoritas Ukraina sebelumnya menyebut lebih 500 warga sipil terjebak bersama tentara-tentara mereka di pabrik kimia itu.

Sementara Korut Korea dilaporkan menghabiskan dana US$ 642 juta (Rp 9,4 triliun) untuk program nuklirnya tahun lalu. Sejak tahun 2016, Korut diketahui telah menggelar setidaknya enam uji coba nuklir, dan tampaknya bersiap melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 2017, dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (15/6/2022):

- Rusia Desak Tentara Ukraina di Sievierodonetsk Letakkan Senjata

ADVERTISEMENT

Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina terus berlangsung di kota Sievierodonetsk, Ukraina bagian timur. Moskow mendesak tentara Kiev yang bersembunyi di dalam pabrik kimia di kota industri tersebut untuk segera meletakkan senjata pada Rabu (15/6) pagi waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), otoritas Ukraina sebelumnya menyebut lebih 500 warga sipil terjebak bersama tentara-tentara mereka di dalam pabrik kimia Azot, yang menjadi tempat berlindung selama pasukan Rusia menggempur kota Sievierodonetsk selama berminggu-minggu.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, menegaskan kepada kantor berita Interfax bahwa para petempur Ukraina harus 'menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata' mulai pukul 08.00 waktu Moskow.

- Gedung Putih: Biden Kunjungi Arab Saudi-Israel-Palestina Bulan Depan

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke kawasan Timur Tengah bulan depan. Biden dijadwalkan akan berkunjung ke Israel, Palestina dan Arab Saudi pada pertengahan Juli mendatang.

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/6/2022), Gedung Putih mengakhiri spekulasi yang beredar selama berminggu-minggu pada Selasa (14/6) waktu setempat ketika mengumumkan bahwa Biden akan berkunjung ke Israel, lalu ke Tepi Barat di Palestina dan Saudi pada 13-16 Juli.

Ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama Biden ke kawasan Timur Tengah sebagai Presiden AS. Dijelaskan Gedung Putih bahwa dalam kunjungan-kunjungan itu, Biden akan menggelar pertemuan langsung dengan para pemimpin Israel, Palestina dan Saudi.

Simak juga video 'Pesawat Tempur Su-25 dan Rudal Iskander Dikerahkan Rusia Gempur Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



- Zelensky: Ukraina Alami Kerugian Menyakitkan, Butuh Senjata Antirudal

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pasukannya mengalami kerugian menyakitkan dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di kota Sievierodonetsk dan Kharkiv. Zelensky pun menyerukan negaranya membutuhkan senjata antirudal modern saat ini.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), Zelensky dalam pernyataan terbaru pada Selasa (14/6) tengah malam menegaskan tidak ada pembenaran bagi negara-negara mitra untuk menunda pengiriman persenjataan ke Ukraina. Dia menyebut sejumlah roket Rusia mampu menghindari pertahanan dan memicu korban jiwa.

Ukraina menyatakan pasukannya masih berupaya mengevakuasi warga sipil dari kota industri Sievierodonetsk setelah Rusia menghancurkan jembatan terakhir yang menjadi rute evakuasi sipil.

- Korut Rogoh Kocek Sampai Rp 9,4 T untuk Program Nuklir Sepanjang 2021

Korea Utara (Korut) dilaporkan menghabiskan dana hingga sebesar US$ 642 juta (Rp 9,4 triliun) untuk program nuklirnya tahun lalu, atau sepanjang tahun 2021. Laporan itu mencuat saat Korut telah menuntaskan persiapan untuk menggelar uji coba nuklir terbaru di tengah wabah virus Corona (COVID-19) dan krisis ekonomi.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), hal itu tertuang dalam laporan soal pengeluaran senjata nuklir global yang dirilis Selasa (14/7) waktu setempat, oleh para aktivis antinuklir yang tergabung dalam Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Tidak ada data terkonfirmasi soal pengeluaran nuklir Korut, maupun soal ukuran persenjataan nuklirnya. Sejak tahun 2016, Korut telah menggelar setidaknya enam uji coba nuklir, dan tampaknya bersiap melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 2017.

Laporan ICAN itu menyatakan perkiraan didasarkan pada asumsi bahwa Korut terus menghabiskan sepertiga dari pendapatan nasional bruto untuk militer dan sekitar 6 persen anggaran militer itu dialokasikan untuk senjata nuklir.

- Pertempuran Sengit di Donbas Akan Tentukan Arah Perang Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa mempertahankan wilayah Donbas menjadi hal yang 'vital' atau sangat penting. Zelensky menilai hasil pertempuran sengit yang kini terus berlangsung di wilayah timur Ukraina itu akan mengindikasikan arah perang selanjutnya.

"Bertahan di Donbas adalah krusial. Donbas menjadi kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu ke depan," ucap Zelensky dalam pernyataan kepada rakyat Ukraina via Telegram, seperti dilansir AFP, Rabu (15/6/2022).

Pasukan Rusia diketahui terus bergerak maju di Donbas, Ukraina bagian timur dalam beberapa pekan terakhir.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads