Rusia Desak Tentara Ukraina di Sievierodonetsk Letakkan Senjata

Rusia Desak Tentara Ukraina di Sievierodonetsk Letakkan Senjata

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Jun 2022 10:10 WIB
Ukrainian servicemen ride a tank, amid Russias attack on Ukraine, in Donetsk region, Ukraine June 14, 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Tentara Ukraina menaik tank dalam patroli di Donetsk (dok. REUTERS/Gleb Garanich)
Kiev -

Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina terus berlangsung di kota Sievierodonetsk, Ukraina bagian timur. Moskow mendesak tentara Kiev yang bersembunyi di dalam pabrik kimia di kota industri tersebut untuk segera meletakkan senjata pada Rabu (15/6) pagi waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), otoritas Ukraina sebelumnya menyebut lebih 500 warga sipil terjebak bersama tentara-tentara mereka di dalam pabrik kimia Azot, yang menjadi tempat berlindung selama pasukan Rusia menggempur kota Sievierodonetsk selama berminggu-minggu.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, menegaskan kepada kantor berita Interfax bahwa para petempur Ukraina harus 'menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata' mulai pukul 08.00 waktu Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan Mizintsev bahwa warga sipil akan diperbolehkan meninggalkan kota Sievierodonetsk melalui koridor kemanusiaan.

Gempuran Rusia terhadap pabrik kimia Azot mengingatkan pada pertempuran sengit sebelumnya di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina bagian selatan. Saat itu, ratusan petempur dan warga sipil Ukraina berlindung dari gempuran Rusia di kompleks pabrik yang dipenuhi terowongan bawah tanah.

ADVERTISEMENT

Tentara dan petempur Ukraina yang bertahan di dalam Azovstal telah menyerahkan diri pada pertengahan Mei lalu dan kini ada dalam tahanan Rusia.

Sievierodonetsk menjadi kota terbesar terakhir yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk, Donbas, yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh Rusia. Kiev menyebut kota itu memegang kunci dalam upaya Rusia untuk menguasai seluruh Donbas.

Simak Video 'Zelensky Tak Percaya Klaim Rusia Ingin Akhiri Perang':

[Gambas:Video 20detik]



Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai sebelumnya mengakui bahwa sekitar 70 persen wilayah kota Sievierodonetsk kini dikuasai Rusia. Menanggapi situasi di Azot, Gaidai menyebut gempuran Rusia sangat kuat sehingga 'orang-orang tidak tahan lagi di tempat penampungan, kondisi psikologis mereka dipenuhi kecemasan'.

Ukraina menyatakan pasukannya masih berupaya mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk setelah Rusia menghancurkan jembatan terakhir yang menjadi rute evakuasi. Situasi di lapangan terus berubah beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, dan para pejabat Ukraina tidak mengindikasikan akan mundur.

Presiden Volodymr Zelensky menyebut pasukan Ukraina tengah menanggung apa yang disebutnya sebagai kerugian 'menyakitkan'.

"Kita harus tetap kuat ... Semakin banyak kerugian yang dialami musuh, semakin sedikit kekuatan yang dimiliki untuk melanjutkan agresinya," ucap Zelensky dalam pidatonya pada Selasa (14/6) malam.

Wali Kota Sievierodonetsk Oleksandr Stryuk menegaskan bahwa meski jembatan terakhir di atas Sungai Siverskyi Donets telah dihancurkan, evakuasi warga sipil masih dilakukan. "Setiap menit ketika ada jeda dan ada kemungkinan transportasi. Setiap kesempatan yang ada diambil," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads