Korut Rogoh Kocek Sampai Rp 9,4 T untuk Program Nuklir Sepanjang 2021

Korut Rogoh Kocek Sampai Rp 9,4 T untuk Program Nuklir Sepanjang 2021

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Jun 2022 15:04 WIB
Warga menyaksikan uji coba Ledakan nuklir Korea Utara dari sebuah televisi di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, Rabu (6/1). Uji coba bom hidrogen Korea Utara ini menyebabkan gempa berkekuatan 5,1 skala richter dan menghebohkan negara tetangga seperti Korea Selatan dan China. REUTERS/Issei Kato
Ilustrasi -- Uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara beberapa tahun lalu (dok. Reuters)
Jenewa -

Korea Utara (Korut) dilaporkan menghabiskan dana hingga sebesar US$ 642 juta (Rp 9,4 triliun) untuk program nuklirnya tahun lalu, atau sepanjang tahun 2021. Laporan itu mencuat saat Korut telah menuntaskan persiapan untuk menggelar uji coba nuklir terbaru di tengah wabah virus Corona (COVID-19) dan krisis ekonomi.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), hal itu tertuang dalam laporan soal pengeluaran senjata nuklir global yang dirilis Selasa (14/7) waktu setempat, oleh para aktivis antinuklir yang tergabung dalam Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Tidak ada data terkonfirmasi soal pengeluaran nuklir Korut, maupun soal ukuran persenjataan nuklirnya. Sejak tahun 2016, Korut telah menggelar setidaknya enam uji coba nuklir, dan tampaknya bersiap melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan ICAN itu menyatakan perkiraan didasarkan pada asumsi bahwa Korut terus menghabiskan sepertiga dari pendapatan nasional bruto untuk militer dan sekitar 6 persen anggaran militer itu dialokasikan untuk senjata nuklir.

Perkiraan itu menempatkan Korut sebagai negara pembelanja terendah dari sembilan negara yang memiliki senjata nuklir yang dibahas dalam laporan ICAN. Total perkiraan Korut itu mencapai separuh dari negara pembelanja terendah lainnya, Pakistan.

ADVERTISEMENT

Amerika Serikat (AS), yang memimpin kampanye internasional untuk menjatuhkan sanksi pada Korut terkait pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik, telah mengkritik Pyongyang karena menghabiskan jutaan dolar untuk militer sementara negaranya menghadapi kekurangan pangan dan persoalan ekonomi lainnya.

Korut menyatakan pihaknya memiliki hak yang berdaulat untuk mengembangkan senjata nuklir bagi pertahanan diri. Ditegaskan juga oleh Korut bahwa senjata nuklir diperlukan untuk melindungi negara dari ancaman internasional.

Tidak jelas apakah Pyongyang mengurangi anggaran untuk program nuklirnya selama pandemi Corona.

Lihat juga video '20 Pesawat Tempur Korsel dan AS Beraksi Usai Korut Uji Coba Nuklir':

[Gambas:Video 20detik]



Namun para analis, pejabat asing dan pakar independen yang memantau sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah melaporkan bahwa Korut tampaknya terus maju dalam mencapai tujuan mengembangkan dan memperluas persenjataannya.

Aktivitas dan pembangunan baru teramati di lokasi reaktor nuklir utama Korut, tambang uranium dan situs-situs terkait lainnya.

Dalam laporan tahunan yang dirilis pekan ini, Institut Penelitian Perdamaian Stockholm (SIPRI) memperkirakan Korut telah membuat hingga 20 hulu ledak, dan mungkin telah memiliki bahan fisil yang cukup untuk sekitar 45-55 perangkat nuklir.

"Program nuklir militer Korea Utara tetap menjadi pusat strategi keamanan nasionalnya," sebut SIPRI dalam laporannya.

Sementara itu, buku putih pertahanan terbaru Korea Selatan (Korsel) melaporkan Korut telah memiliki sekitar 50 kilogram plutonium tingkat senjata dan sejumlah besar uranium yang telah diperkaya -- perkiraan yang tidak berubah sejak tahun 2016.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads