Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina terus berlangsung di kota Sievierodonetsk, Ukraina bagian timur. Moskow mendesak tentara Kiev yang bersembunyi di dalam pabrik kimia di kota industri tersebut untuk segera meletakkan senjata pada Rabu (15/6) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), otoritas Ukraina sebelumnya menyebut lebih 500 warga sipil terjebak bersama tentara-tentara mereka di dalam pabrik kimia Azot, yang menjadi tempat berlindung selama pasukan Rusia menggempur kota Sievierodonetsk selama berminggu-minggu.
Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, menegaskan kepada kantor berita Interfax bahwa para petempur Ukraina harus 'menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata' mulai pukul 08.00 waktu Moskow.
Ditambahkan Mizintsev bahwa warga sipil akan diperbolehkan meninggalkan kota Sievierodonetsk melalui koridor kemanusiaan.
Gempuran Rusia terhadap pabrik kimia Azot mengingatkan pada pertempuran sengit sebelumnya di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina bagian selatan. Saat itu, ratusan petempur dan warga sipil Ukraina berlindung dari gempuran Rusia di kompleks pabrik yang dipenuhi terowongan bawah tanah.
Tentara dan petempur Ukraina yang bertahan di dalam Azovstal telah menyerahkan diri pada pertengahan Mei lalu dan kini ada dalam tahanan Rusia.
Sievierodonetsk menjadi kota terbesar terakhir yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk, Donbas, yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh Rusia. Kiev menyebut kota itu memegang kunci dalam upaya Rusia untuk menguasai seluruh Donbas.
Simak Video 'Zelensky Tak Percaya Klaim Rusia Ingin Akhiri Perang':
(nvc/zap)