100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Turki Ganti Nama Jadi Turkiye

International Updates

100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Turki Ganti Nama Jadi Turkiye

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 03 Jun 2022 17:48 WIB
NOVOSELIVKA, UKRAINE - MAY 26: Oleksandr, 43, disassembles the roof of his destroyed house on May 26, 2022 in Novoselivka, Ukraine. Chernihiv, northeast of Kyiv, was an early target of Russias offensive after its February 24 invasion. While they failed to capture the city, Russian forces battered large parts of Chernihiv and the surrounding region in their attempted advance toward the capital. (Photo by Alexey Furman/Getty Images)
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: Getty Images/Alexey Furman)
Jakarta -

Ukraina menandai 100 hari berlalu sejak Rusia melancarkan invasi ke wilayahnya pada Jumat (3/6) waktu setempat, dengan pertempuran terus berlanjut di bagian timur negara itu. Pasukan Moskow diketahui terus memperketat cengkeraman atas wilayah Donbas, yang kini menjadi fokus serangan.

Seperti dilaporkan Reuters dan AFP, serta dilansir i24NEWS, Jumat (3/6/2022), tonggak suram itu tercapai saat Kiev mengumumkan Rusia kini menguasai seperlima atau 20 persen wilayah Ukraina, termasuk Crimea dan sebagian wilayah Donbas yang direbut sejak tahun 2014 lalu.

Usai terusir dari area sekitar ibu kota Kiev, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan fokus mereka untuk menguasai seluruh wilayah Ukraina bagian timur. Situasi ini memicu peringatan bahwa perang di Ukraina akan semakin berlarut-larut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (3/6/2022):

- Presiden Ukraina Harapkan Lebih Banyak Senjata dari Barat

ADVERTISEMENT

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap untuk menerima lebih banyak senjata dari negara-negara Barat yang menjadi sekutunya. Hal ini disampaikannya seiring pertempuran melawan pasukan Rusia di Ukraina timur terus berkecamuk.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Jumat (3/6/2022), Zelensky mengatakan bahwa pasukan Moskow sekarang menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina.

Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin kini memusatkan perhatian pada kawasan industri Donbas, yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, dengan harapan kemenangan tingkat tinggi.

"Seluruh wilayah negara kita yang diduduki sementara saat ini benar-benar merupakan zona bencana, di mana Rusia memikul tanggung jawab penuh," kata Zelensky dalam pidatonya via tautan video kepada para anggota parlemen Luksemburg atau Kamar Deputi Luksemburg pada Kamis (2/6) malam waktu setempat.

- Marak Penembakan Massal, Biden Emosional Minta Parlemen AS Bertindak

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan permohonan emosional untuk para anggota parlemen AS agar mengambil tindakan terhadap kekerasan senjata yang marak di negara tersebut. Biden menyerukan adanya larangan untuk senjata serbu yang kerap digunakan dalam aksi penembakan massal.

Seperti dilansir AFP, Jumat (3/6/2022), permohonan dan seruan itu disampaikan Biden dalam pidato berdurasi 17 menit pada Kamis (2/6) waktu setempat, dengan 56 lilin dinyalakan di sepanjang koridor di belakangnya, mewakili negara bagian dan wilayah AS yang dilanda kekerasan bersenjata.

Pidato itu mencakup seruan terbaru untuk aturan senjata api yang lebih ketat di AS, setelah penembakan massal terjadi di Texas dan New York beberapa waktu lalu.

"Berapa banyak lagi pembantaian yang akan kita biarkan?" ucap Biden dalam pidatonya, yang disampaikan dengan nada kemarahan dan sesekali nyaris berbisik.

- Zelensky Akui 20 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui seperlima atau 20 persen wilayah Ukraina kini berada di bawah kendali Rusia sejak invasi dimulai akhir Februari lalu. Wilayah Donbas, yang menjadi fokus serangan pasukan Rusia, disebut 'hampir seluruhnya hancur'.

Simak video '100 Hari Perang Rusia-Ukraina, Ratusan Pesawat Ukraina Dihancurkan':

[Gambas:Video 20detik]



Seperti dilansir CNN, Jumat (3/6/2022), pernyataan Zelensky itu disampaikan dalam pidatonya via tautan video kepada para anggota parlemen Luksemburg atau Kamar Deputi Luksemburg pada Kamis (2/6) waktu setempat.

"Hingga hari ini, sekitar 20 persen wilayah kita dikuasai penjajah, nyaris 125.000 kilometer persegi. Ini jauh lebih besar daripada wilayah gabungan seluruh negara-negara Benelux," sebut Zelensky dalam pidatonya, merujuk pada kawasan yang terdiri atas Belanda, Belgia dan Luksemburg.

Disebutkan juga oleh Zelensky bahwa pertempuran terus berlanjut di sepanjang garis depan yang terbentang 'lebih dari 1.000 kilometer' di sepanjang wilayah Kharkiv hingga Mykolaiv di selatan Ukraina.

- 100 Hari Sudah Perang Rusia-Ukraina Berkecamuk

Ukraina menandai 100 hari berlalu sejak Rusia melancarkan invasi ke wilayahnya pada Jumat (3/6) waktu setempat, dengan pertempuran terus berlanjut di bagian timur negara itu. Pasukan Moskow diketahui terus memperketat cengkeraman atas wilayah Donbas, yang kini menjadi fokus serangan.

Seperti dilaporkan Reuters dan AFP, serta dilansir i24NEWS, Jumat (3/6/2022), tonggak suram itu tercapai saat Kiev mengumumkan Rusia kini menguasai seperlima atau 20 persen wilayah Ukraina, termasuk Crimea dan sebagian wilayah Donbas yang direbut sejak tahun 2014 lalu.

Usai terusir dari area sekitar ibu kota Kiev, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan fokus mereka untuk menguasai seluruh wilayah Ukraina bagian timur. Situasi ini memicu peringatan bahwa perang di Ukraina akan semakin berlarut-larut.

- Turki Resmi Ganti Nama di PBB Jadi Turkiye

Pemerintah Turki telah menyampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa atas perintah presidennya, mereka ingin mulai sekarang disebut "Turkiye" dalam semua bahasa.

Demikian diumumkan PBB pada Kamis (2/6) waktu setempat seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (3/6/2022).

"Perubahannya segera," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric kepada AFP melalui email.

Dujarric mengatakan bahwa surat resmi Ankara yang meminta perubahan tersebut telah diterima di markas besar PBB di New York pada hari Rabu (1/6) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads