Taiwan Kerahkan Jet Tempur, Tentara Ukraina Terancam Dihukum Mati di Rusia

International Updates

Taiwan Kerahkan Jet Tempur, Tentara Ukraina Terancam Dihukum Mati di Rusia

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 16:29 WIB
In this image taken from video, Taiwanese soldiers prepare to enter a building during an urban warfare drill in Kaohsiung in southern Taiwan, Thursday, Jan. 6, 2022. Members of Taiwans Army Infantry Training Command in the southern city of Kaohsiung simulated an urban warfare confrontation in a drill on Thursday. (AP Photo)
jet tempur Taiwan (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Taiwan terpaksa mengerahkan sejumlah jet tempurnya setelah mendeteksi sedikitnya 30 pesawat militer China mengudara ke dalam zona pertahanan udara dalam sehari. Insiden ini dilaporkan sebagai aksi penyusupan terbesar oleh Angkatan Udara China ke zona pertahanan udara Taiwan sejak Januari lalu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022), Taiwan yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya, mengeluhkan selama dua tahun terakhir atau lebih soal misi berulang dari Angkatan Udara China di dekat wilayahnya.

Pesawat-pesawat militer China diketahui seringkali mengudara hingga ke wilayah barat daya Taiwan, atau ke dalam area yang masuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (31/5/2022):

ADVERTISEMENT

- Biden Tolak Kirim Sistem Roket yang Bisa Serang Rusia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dirinya tidak akan mengirimkan sistem roket ke Ukraina, yang bisa mengenai target-target di dalam wilayah Rusia. Penolakan Biden itu disampaikan setelah ada permintaan mendesak dari Kiev untuk senjata jarak jauh dalam menghadapi invasi pasukan Rusia.

"Kita tidak akan mengirimkan kepada Ukraina, sistem roket yang bisa menyerang Rusia," tegas Biden kepada wartawan setempat di Washington DC pada Senin (30/5) waktu setempat dan dilansir AFP, Selasa (31/5/2022).

Ukraina yang pro-Barat telah menerima bantuan militer AS secara ekstensif sejak Rusia melancarkan invasi militer pada akhir Februari lalu. Namun otoritas Kiev juga menyatakan pasukannya membutuhkan roket jarak jauh yang setara dengan apa yang digunakan pasukan Moskow.

Otoritas Ukraina diketahui meminta AS untuk baterai mobile bagi roket jarak jauh, jenis M270 MLRS dan M142 Himars, yang bisa meluncurkan banyak roket pada waktu bersamaan dengan jangkauan hingga 300 kilometer -- delapan kali lipat lebih jauh dari jangkauan artileri di lapangan.

- Kata Rusia Usai Biden Tolak Kirim Sistem Roket ke Ukraina

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk tidak memasok sistem roket Ukraina yang mampu mencapai Rusia.

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (31/5/2022), Medvedev menyebut keputusan Biden itu masuk akal.

"Biden telah mengatakan Amerika Serikat tidak akan mengirim sistem roket Ukraina yang dapat mencapai Rusia. Itu masuk akal," kata Medvedev di saluran Telegramnya, Senin (30/5).

"Jika tidak, jika terjadi serangan terhadap kota-kota kami, angkatan bersenjata Rusia akan bertindak berdasarkan peringatan untuk menyerang pusat-pusat di mana keputusan kriminal semacam itu dibuat. Beberapa dari mereka tentu saja tidak berada di Kiev. Tidak diperlukan penjelasan..." tulis Medvedev.

- Dikuasai Rusia, Begini Kehidupan Warga Mariupol Ukraina Kini

Warga perlahan mulai kembali ke jalanan kota Mariupol, Ukraina, yang digempur pasukan Rusia selama berminggu-minggu dan sekarang berada di bawah kendali penuh Moskow. Aktivitas tampak mulai kembali di tempat-tempat umum yang sebelumnya sepi dan kosong selama pertempuran berlangsung.

Simak Video: Militer Rusia Luncurkan Serangan ke Kota Mykolaiv

[Gambas:Video 20detik]



Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022), warga kota Mariupol tampak mengisi daya perangkat elektronik mereka dari generator dan bertukar makanan juga pakaian di pasar jalanan dadakan pada Senin (30/5) waktu setempat.

Sementara di terminal bus yang kosong, layar raksasa yang dibawa pejabat lokal tampak menayangkan siaran televisi pemerintah Rusia.

- Duh! Tentara Ukraina yang Menyerah ke Rusia Terancam Dihukum Mati

Para tentara Ukraina yang menyerahkan diri kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di kota Mariupol beberapa pekan lalu, terancam hukuman mati. Rusia sebelumnya menyatakan tentara-tentara Ukraina yang menyerahkan diri itu akan diadili sebelum dipertimbangkan untuk dilakukan pertukaran tahanan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (31/5/2022), hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kehakiman pada wilayah Republik Rakyat Donetsk, Ukraina bagian timur, Yuri Sirovatko. Republik Rakyat Donetsk atau DNR yang dikuasai separatis pro-Moskow diketahui telah menyatakan kemerdekaan mereka.

"Pengadilan akan mengambil keputusan soal mereka," tegas Sirovatko dalam pernyataan seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

- Tegang! 30 Pesawat Militer China Menyusup, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

Taiwan terpaksa mengerahkan sejumlah jet tempurnya setelah mendeteksi sedikitnya 30 pesawat militer China mengudara ke dalam zona pertahanan udara dalam sehari. Insiden ini dilaporkan sebagai aksi penyusupan terbesar oleh Angkatan Udara China ke zona pertahanan udara Taiwan sejak Januari lalu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022), Taiwan yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya, mengeluhkan selama dua tahun terakhir atau lebih soal misi berulang dari Angkatan Udara China di dekat wilayahnya.

Pesawat-pesawat militer China diketahui seringkali mengudara hingga ke wilayah barat daya Taiwan, atau ke dalam area yang masuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Taiwan menyebut aktivitas militer China yang berulang kali di dekat wilayahnya sebagai perang 'zona abu-abu', yang dimaksudkan untuk melemahkan kekuatan militer Taiwan dengan memaksa mereka mengerahkan jet tempur berulang kali dan untuk menguji respons Taiwan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads