Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk tidak memasok sistem roket Ukraina yang mampu mencapai Rusia.
Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (31/5/2022), Medvedev menyebut keputusan Biden itu masuk akal.
"Biden telah mengatakan Amerika Serikat tidak akan mengirim sistem roket Ukraina yang dapat mencapai Rusia. Itu masuk akal," kata Medvedev di saluran Telegramnya, Senin (30/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika tidak, jika terjadi serangan terhadap kota-kota kami, angkatan bersenjata Rusia akan bertindak berdasarkan peringatan untuk menyerang pusat-pusat di mana keputusan kriminal semacam itu dibuat. Beberapa dari mereka tentu saja tidak berada di Kiev. Tidak diperlukan penjelasan..." tulis Medvedev.
Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Rusia di Washington, Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan dia berharap "akal sehat akan menang" dan Amerika Serikat tidak akan mengirim senjata sistem roket jarak jauh ke Ukraina.
Sebelum itu, media ternama AS, The New York Times melaporkan bahwa Gedung Putih diduga memutuskan untuk memasok Ukraina dengan M31 GMLRS (Guided Multiple Launch Rocket System), yang jangkauan tembaknya, tergantung pada jenis amunisinya, dapat mencapai 500 kilometer. Juga, sistem tersebut dapat menembakkan roket yang dipandu satelit.
Namun pada Senin (30/5) waktu setempat, Biden menyatakan dirinya tidak akan mengirimkan sistem roket ke Ukraina, yang bisa mengenai target-target di dalam wilayah Rusia. Penolakan Biden itu disampaikan setelah ada permintaan mendesak dari Kiev untuk senjata jarak jauh dalam menghadapi invasi pasukan Rusia.
Simak Video: Joe Biden Pastikan AS Tidak Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina