Erdogan Tak Akan Biarkan Pendukung Teror Gabung NATO, Macron Telepon Putin

International Updates

Erdogan Tak Akan Biarkan Pendukung Teror Gabung NATO, Macron Telepon Putin

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 17:26 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP/Francisco Seco)
Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuturkan bahwa pembicaraan dengan Finlandia dan Swedia soal bergabungnya dua negara itu dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak mencapai 'level yang diharapkan'.

Ditegaskan Erdogan bahwa Ankara tidak bisa mengatakan iya kepada negara-negara 'pendukung terorisme'. Demikian seperti disampaikan Erdogan seperti dilansir televisi pemerintah TRT Haber dan dilansir Reuters, Senin (30/5/2022).

Turki diketahui keberatan jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO, sehingga menahan kesepakatan yang memungkinkan perluasan historis aliansi pertahanan Barat itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (30/5/2022):

- Situasi Corona Stabil, Korea Utara Cabut Lockdown

ADVERTISEMENT

Korea Utara (Korut) mencabut lockdown dan pembatasan pergerakan yang diberlakukan ibu kota Pyongyang setelah wabah virus Corona (COVID-19) terdeteksi beberapa pekan lalu. Pencabutan lockdown dilakukan saat otoritas Korut mengklaim situasi Corona di wilayah kini terkendali.

Seperti dilansir Reuters, Senin (30/5/2022), Korut menghadapi pertempuran sengit melawan gelombang COVID yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak menetapkan masa darurat dan memberlakukan lockdown nasional bulan ini.

Laporan kantor berita Jepang, Kyodo, yang mengutip sumber di Beijing, China, menyebut pembatasan pergerakan di Korut dicabut sejak Minggu (29/5) waktu setempat.

- Macron dan Scholz Desak Putin Berunding dengan Zelensky

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggelar 'negosiasi langsung (dan) serius' dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Seperti dilansir BBC dan France24, Senin (30/5/2022), desakan itu disampaikan oleh Macron dan Scholz saat berbicara via telepon dengan Putin selama 80 menit pada Sabtu (28/5) waktu setempat.

Kantor Kanselir Jerman dalam pernyataannya menyebut Macron dan Scholz dalam percakapan telepon itu mendesak Putin untuk melakukan 'negosiasi serius langsung dengan Presiden Ukraina dan mencari solusi diplomatik untuk konflik'.

Disebutkan juga bahwa Macron dan Scholz 'mendesak gencatan senjata segera dan penarikan tentara Rusia' dari Ukraina.

- Pasukan Rusia Bergerak Dekati Pusat Kota Severodonetsk Ukraina

Pasukan Rusia bergerak semakin dekat ke pusat kota Severodonetsk di Ukraina timur, meskipun ada perlawanan sengit.

"Rusia sedang bergerak maju ke pusat Severodonetsk. Pertempuran berlanjut. Situasinya sangat sulit," kata Gubernur wilayah Lugansk Sergiy Gaiday dalam sebuah pernyataan di media sosial seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (30/5/2022).

Simak juga 'Turki Tolak Ajakan Swedia Bergabung Dengan NATO, Singgung Terorisme':

[Gambas:Video 20detik]



Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kiev, pada tahap awal perang, Rusia telah mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas, Ukraina timur dan berusaha mengkonsolidasikan wilayah-wilayah yang berada di bawah kendalinya.

- NATO Nyatakan Berhak Kerahkan Pasukan ke Eropa Timur

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menegaskan pihaknya tidak lagi terikat pada komitmen masa lalu untuk menahan diri dalam mengerahkan pasukan di Eropa bagian timur. Penegasan itu disampaikan menanggapi kritikan Rusia terhadap apa yang diyakini sebagai rencana ekspansi NATO ke arah timur Eropa.

Seperti dilansir AFP, Senin (20/5/2022), Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mircea Geoana menuturkan kepada AFP bahwa Moskow sendiri telah 'membatalkan isi' Undang-undang (UU) Pembentukan NATO-Rusia, dengan menyerang Ukraina dan menghentikan dialog dengan aliansi pertahanan tersebut.

Di bawah UU Pembentukan tahun 1997, yang dimaksudkan untuk mengatur ulang hubungan antara Rusia dan NATO, kedua pihak sepakat bekerja sama untuk 'mencegah setiap potensi penumpukan kekuatan konvensional yang mengancam di wilayah Eropa yang disepakati, mencakup Eropa Tengah dan Timur'.

"Mereka mengambil keputusan, mereka membuat kewajiban di sana untuk tidak menyerang tetangga, yang telah mereka lakukan, dan untuk berkonsultasi secara rutin dengan NATO, yang tidak mereka lakukan," tegas Geoana dalam pernyataannya di ibu kota Vilnius, Lithuania.

- Erdogan Tak Akan Biarkan Negara Pendukung Terorisme Gabung NATO!

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuturkan bahwa pembicaraan dengan Finlandia dan Swedia soal bergabungnya dua negara itu dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak mencapai 'level yang diharapkan'.

Ditegaskan Erdogan bahwa Ankara tidak bisa mengatakan iya kepada negara-negara 'pendukung terorisme'. Demikian seperti disampaikan Erdogan seperti dilansir televisi pemerintah TRT Haber dan dilansir Reuters, Senin (30/5/2022).

Turki diketahui keberatan jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO, sehingga menahan kesepakatan yang memungkinkan perluasan historis aliansi pertahanan Barat itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads