Erdogan Tak Akan Biarkan Negara Pendukung Terorisme Gabung NATO!

Erdogan Tak Akan Biarkan Negara Pendukung Terorisme Gabung NATO!

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 09:53 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (dok. AP/Francisco Seco)
Ankara -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuturkan bahwa pembicaraan dengan Finlandia dan Swedia soal bergabungnya dua negara itu dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak mencapai 'level yang diharapkan'.

Ditegaskan Erdogan bahwa Ankara tidak bisa mengatakan iya kepada negara-negara 'pendukung terorisme'. Demikian seperti disampaikan Erdogan seperti dilansir televisi pemerintah TRT Haber dan dilansir Reuters, Senin (30/5/2022).

Turki diketahui keberatan jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO, sehingga menahan kesepakatan yang memungkinkan perluasan historis aliansi pertahanan Barat itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penegasan terbaru Erdogan itu mengindikasikan bahwa sikap Turki menentang bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO akan terus berlanjut.

"Selama Tayyip Erdogan menjadi kepala Republik Turki, kita tentu saja tidak bisa mengatakan 'iya' kepada negara-negara yang mendukung terorisme, bergabung dengan NATO," tegas Erdogan kepada wartawan setempat usai kembali dari kunjungan ke Azerbaijan pada Sabtu (28/5) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Dua sumber sebelumnya menuturkan kepada Reuters bahwa pembicaraan pada Rabu (25/5) lalu dengan delegasi Finlandia dan Swedia memberikan sedikit kemajuan, namun tidak jelas kapan pembicaraan lebih lanjut akan digelar.

Diketahui bahwa seluruh 30 negara anggota NATO harus menyetujui rencana untuk memperluas NATO.

Simak video 'Turki Tolak Ajakan Swedia Bergabung Dengan NATO, Singgung Terorisme':

[Gambas:Video 20detik]



Turki keberatan Finlandia dan Swedia bergabung NATO dengan alasan negara-negara itu dianggap menampung orang-orang terkait kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pihak lainnya yang dianggap teroris, dan karena negara-negara itu menghentikan ekspor senjata ke Ankara tahun 2019.

"Mereka tidak jujur atau tulus. Kita tidak bisa mengulang kesalahan yang dilakukan di masa lalu terkait negara-negara yang merangkul dan memberi makan teroris semacam itu di NATO, yang merupakan organisasi keamanan," tegas Erdogan dalam pernyataannya.

Finlandia dan Swedia menegaskan pihaknya mengecam terorisme dan menyambut baik peluang untuk berkoordinasi dengan Ankara.

"Upaya-upaya diplomatik sedang berlangsung. Kita menolak untuk berkomentar lebih lanjut pada saat ini," ucap Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde dalam pernyataan via email kepada Reuters, menyusul pernyataan terbaru Erdogan.

Erdogan dalam pernyataannya juga menegaskan bahwa Turki ingin melihat berakhirnya perang antara Rusia dan Ukaina sesegera mungkin, tapi situasinya menjadi semakin negatif setiap harinya.

"Pada Senin (30/5), saya akan melakukan panggilan telepon dengan Rusia dan Ukraina. Kita akan terus mendorong pihak-pihak untuk mengopeasikan saluran dialog dan diplomasi," cetusnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads