Rusia menyebut ribuan tentara Ukraina di Mariupol telah menyerah. Rusia pun mengklaim pertempuran di Mariupol telah berakhir.
Tanda-tanda pasukan Ukraina di Mariupol menyerah ke Rusia sudah terlihat sejak Senin (16/5/2022). Saat itu, pasukan Ukraina di benteng terakhir Mariupol mulai dievakuasi.
Hal itu dinilai sebagai tanda Ukraina menyerahkan kendali atas Mariupol ke Rusia. Para tentara Ukraina itu dievakuasi usai 82 hari mencoba bertahan dari gempuran Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Reuters, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan 53 tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, sekitar 32 kilometer ke timur.
211 orang lainnya dibawa ke kota Olenivka, di daerah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia. Wakil Menteri Pertahanan Anna Malyar menyebut semua pengungsi akan dikenakan pertukaran tahanan potensial dengan Rusia.
Ada lima bus yang membawa pasukan dari Azovstal tiba di Novoazovsk pada Senin malam. Beberapa tentara yang dievakuasi terluka dan dibawa keluar dari bus dengan tandu. Sekitar 600 tentara diyakini berada di dalam pabrik baja tersebut.
"Kami berharap kami dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato larut malam.
"Ada yang terluka parah di antara mereka. Mereka menerima perawatan. Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup," sambungnya.
Militer Ukraina mengatakan telah 'memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel' dan pasukan di sana telah memenuhi misi tempur mereka. Upaya menyelamatkan pasukan yang masih di dalam juga dilakukan.
Pasukan Ukraina mengatakan mereka bertahan di Azovstal selama 82 hari dan mengulur waktu bagi seluruh Ukraina untuk memerangi pasukan Rusia. Pasukan Ukraina juga mengklaim mereka mengamankan senjata Barat yang dibutuhkan untuk menahan serangan Rusia.
Namun, evakuasi ini dinilai sebagai tanda berakhirnya pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina. Evakuasi itu juga dinilai sebagai kekalahan yang signifikan bagi Ukraina.
Mariupol sekarang berada dalam reruntuhan setelah pengepungan Rusia yang menurut Ukraina menewaskan puluhan ribu orang di kota itu. Sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari, kehancuran Mariupol telah menjadi simbol kemampuan Ukraina untuk menahan invasi Rusia dan penghancuran kota-kota Ukraina yang bertahan oleh Rusia.
Evakuasi terjadi beberapa jam setelah Rusia mengatakan setuju untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka ke fasilitas medis di Novoazovsk. Pembela terakhir Azovstal telah bertahan selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan yang dibangun jauh di bawah tanah untuk menahan perang nuklir.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Klaim Ribuan Tentara Ukraina Menyerah
Dilansir Reuters dan AFP, Jumat (20/5/2022), Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu dalam pernyataan terbaru seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS News Agency, menyebut sekitar 1.908 tentara Ukraina menyerahkan diri di Mariupol.
Jumlah itu bertambah jka dibanding Kamis (19/5) waktu setempat ketika Moskow mengklaim ada 1.730 petempur Ukraina yang telah meletakkan senjata di kompleks pabrik baja Azovstal. Para petempur Ukraina yang menyerahkan diri kepada Rusia itu dilaporkan telah dibawa ke area-area yang dikuasai Moskow.
Rusia kembali mengklaim ada 531 tentara Ukraina yang menyerah pada Jumat (20/5). Berdasarkan klaim Rusia, ada 2.439 tentara Ukraina yang telah menyerah sejak Senin (16/5).
"Sejak 16 Mei, sudah 2.439 Nazis dari (resimen) Azov dan tentara Ukraina yang diblokir di dalam pabrik, telah menyerahkan diri," klaim juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenko seperti dilansir AFP.
Klaim Pertempuran Berakhir di Mariupol
Konashenko juga menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu telah memberitahu Presiden Rusia Vladimir Putin soal 'berakhirnya operasi dan pembebasan sepenuhnya kompleks industri (Azovstal) dan kota Mariupol'.
Dia juga menyebut pemimpin resimen Azov di lokasi tersebut telah menyerahkan diri dan dievakuasi dari pabrik 'dalam kendaraan lapis baja khusus' untuk melindunginya dari 'kebencian warga Mariupol dan keinginan mereka untuk menghukumnya'.
"Instalasi bawah tanah pabrik, di mana para petempur bersembunyi, telah berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia," sebut Konashenkov.
Tentara-tentara Ukraina yang menyerahkan diri itu dilaporkan dibawa ke area-area yang dikuasai pasukan Rusia. Otoritas Ukraina berharap untuk melakukan pertukaran tahanan untuk mereka dengan tahanan perang Rusia.
Namun, otoritas pro-Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina bagian timur, mengancam untuk mengadili para tentara Kiev itu.