Otoritas Ukraina mengumumkan temuan lebih dari 1.200 mayat di wilayah sekitar Kiev sekitar enam pekan setelah Rusia melancarkan invasinya. Jaksa-jaksa Ukraina tengah menyelidiki keterlibatan ratusan pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, atas dugaan kejahatan perang di wilayahnya.
Seperti dilansir AFP, Senin (11/4/2022), gempuran sengit terus melanda wilayah Ukraina sepanjang akhir pekan, yang semakin menambah jumlah korban jiwa akibat invasi Rusia.
Pada Minggu (10/4) pagi, pengeboman melanda wilayah Kharkiv bagian timur lalu, kota terbesar kedua di Ukraina. Gubernur setempat Oleg Sinegoubov menyebut dua orang tewas akibat serangan itu.
Sehari sebelumnya, menurut otoritas setempat, sedikitnya 10 warga sipil termasuk seorang anak tewas akibat pengeboman di wilayah tenggara Kharkiv.
"Militer Rusia terus mengobarkan perang terhadap warga sipil karena kurangnya kemenangan di garis depan," sebut Sinegpubov via Telegram.
Sementara itu, warga Ukraina bagian timur bersiap menghadapi -- atau mengungsi -- menjelang serangan besar-besaran oleh pasukan Rusia.
Di Dnipro, kota industri yang berpenduduk 1 juta orang, otoritas setempat melaporkan bahwa hujan rudal Rusia nyaris menghancurkan bandara setempat. Serangan itu disebut memicu korban jiwa, namun jumlahnya tidak diketahui secara jelas. Dnipro telah dilanda serangan pada 15 Maret lalu.
(nvc/ita)