Arab Saudi mengumumkan akan menerima 1 juta jemaah haji untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Ukraina dikirimi sistem pertahanan udara S-300 oleh Slovakia demi meningkatkan pertahanan udara dari serangan-serangan Rusia.
Pengumuman Saudi itu berarti memperluas kesempatan bagi jemaah dari luar negeri untuk ikut menjalankan ibadah haji tahun ini setelah pembatasan ketat akibat pandemi virus Corona (COVID-19) diberlakukan selama dua tahun terakhir.
Sementara Perdana Menteri (PM) Slovakia Eduard Heger selain mengumumkan pengiriman sistem pertahanan udara S-300 miliknya kepada Ukraina, juga menegaskan pengiriman itu tidak berarti Slovakia bergabung dalam konflik dengan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (9/4/2022):
- Arab Saudi Umumkan Akan Terima 1 Juta Jemaah Haji Tahun Ini
Otoritas Arab Saudi mengumumkan akan menerima hingga 1 juta jemaah haji untuk tahun ini. Pengumuman ini berarti memperluas kesempatan bagi jemaah haji dari luar Saudi untuk ikut menjalankan ibadah haji tahun ini setelah pembatasan ketat akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dalam dua tahun terakhir.
Seperti dilansir Arab News dan Reuters, Sabtu (9/4/2022), Kementerian Urusan Haji dan Umrah dalam pernyataan terbaru seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA) juga mengumumkan bahwa hanya jemaah berusia di bawah 65 tahun dan telah divaksinasi Corona secara lengkap yang bisa menjalankan ibadah haji tahun ini.
Dijelaskan juga bahwa jemaah haji dari luar Saudi wajib memberikan hasil tes PCR negatif, yang diambil dalam kurun waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Saudi. Hasil tes PCR negatif ini juga berlaku untuk jemaah haji dari wilayah Saudi sendiri.
- Rusia Tuduh Ukraina Rekayasa Serangan Roket di Stasiun KA Kramatorsk
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina telah merekayasa serangan roket ke sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk yang menewaskan sedikitnya 52 orang. Rusia menuding serangan mematikan itu sebenarnya dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sendiri.
"Tujuan serangan rezim Kiev terhadap stasiun kereta api di Kramatorsk adalah untuk mengganggu keluarnya penduduk secara massal dari kota tersebut demi menggunakan mereka sebagai 'tameng manusia' untuk mempertahankan posisi Angkatan Bersenjata Ukraina," tuduh Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (9/4/2022).
Diklaim juga oleh Kementerian Pertahanan Ukraina bahwa serangan itu dilakukan pasukan Ukraina dari kota Dobropillya, yang berjarak 45 kilometer sebelah barat daya Kramatorsk.
- Wali Kota Ukraina: 132 Mayat Korban Invasi Rusia Ditemukan di Makariv
Temuan mayat-mayat kembali dilaporkan di salah satu kota Ukraina, dekat ibu kota Kiev. Wali Kota Makariv, Vadym Tokar, mengklaim otoritasnya telah menemukan 132 mayat yang dieksekusi mati oleh pasukan Rusia.
Seperti dilansir BBC dan CNN, Sabtu (9/4/2022), Tokar dalam pernyataan yang dikutip situs lokasl Ukrainska Pravda menyatakan para pejabat Ukraina terus melakukan penaksiran tingkat kerusakan di wilayah-wilayah sekitar Kiev dan wilayah utara negara itu.
"Hingga kemarin, kami telah menggali 132 mayat warga sipil yang dieksekusi orc Rusia," sebut Tokar menggunakan sebutan khusus untuk pasukan Rusia dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat pada Jumat (8/4) waktu setempat.
- Pertama Kali, Slovakia Kirimkan Sistem Pertahanan Udara S-300 ke Ukraina
Perdana Menteri (PM) Slovakia Eduard Heger mengumumkan negaranya telah mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 miliknya kepada Ukraina yang tengah diinvasi Rusia. Namun PM Heger menegaskan pengiriman itu tidak berarti Slovakia bergabung dalam konflik dengan Rusia.
"Saya bisa mengonfirmasi bahwa Republik Slovak telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, menyusul permintaan bantuan dari Ukraina," sebut PM Heger dalam pernyataan via Facebook, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/4/2022).
"Sumbangan sistem ini tidak berarti bahwa Republik Slovak telah menjadi bagian dari konflik bersenjata di Ukraina," tegasnya.
- Pemimpin Dunia Kecam Serangan Roket di Stasiun KA Kramatorsk
Kecaman mengalir dari para pemimpin dunia untuk serangan roket yang merenggut puluhan nyawa di stasiun kereta api Kramatorsk, Ukraina. Salah satunya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres yang menyerukan agar pelaku serangan mematikan itu dimintai pertanggungjawaban.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Sabtu (9/4/2022), Guterres dalam pernyataannya menyebut serangan roket yang menghantam stasiun yang dipenuhi para pengungsi Ukraina itu 'sama sekali tidak bisa diterima'. Otoritas Ukraina sejauh ini melaporkan sedikitnya 52 orang tewas, termasuk lima anak, dalam serangan itu.
"Itu merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional, di mana para pelaku harus bertanggung jawab," tegas Guterres dalam pernyataannya.