AS Yakin Rusia Pakai Rudal Jarak Dekat Serang Stasiun KA Ukraina

AS Yakin Rusia Pakai Rudal Jarak Dekat Serang Stasiun KA Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Apr 2022 14:45 WIB
Ukrainian police inspect the remains of a large rocket with the words
Polisi Ukraina memeriksa bagian roket yang bertuliskan 'Untuk anak-anak kita' dalam bahasa Rusia yang jatuh di area gedung utama stasiun Kramatorsk usai terjadi serangan (AFP/FADEL SENNA)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) meyakini Rusia menggunakan rudal balistik jarak pendek untuk menyerang stasiun kereta di Kramatorsk, Ukraina bagian timur. Para pejabat AS menolak untuk mempercayai begitu saja bantahan yang disampaikan Rusia terkait serangan yang menewaskan puluhan orang itu.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (9/4/2022), otoritas Ukraina sejauh ini melaporkan sedikitnya 52 orang tewas, termasuk lima anak, dalam serangan pada Jumat (8/4) waktu setempat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut 300 orang lainnya mengalami luka-luka.

Zelensky juga menyebut Rusia 'jahat tanpa batas' setelah serangan roket menghantam stasiun yang dipenuhi para pengungsi yang menunggu kereta evakuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya membantah tuduhan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan terhadap stasiun di Ukraina tersebut. Rusia malah menyebut serangan itu sebagai 'provokasi' dari pihak Ukraina.

Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga balik menuding serangan mematikan itu sebenarnya dilancarkan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sendiri, karena rudal taktis Tochka-U, yang serpihannya ditemukan di dekat stasiun kereta Kramatorsk, hanya digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina.

ADVERTISEMENT

Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, menyatakan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS meyakini pasukan Rusia menggunakan rudal SS-21 Scarab dalam serangan itu, namun motif serangan tidak jelas.

SS-21 Scarab merupakan nama yang digunakan aliansi militer NATO untuk menyebut tipe rudal yang dikenal sebagai Tochka di negara-negara bekas Uni Soviet.

Simak Video 'Stasiun KA Penuh Pengungsi Ukraina Diroket, 39 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Disebutkan pejabat pertahanan AS itu bahwa otoritas AS masih menganalisis serangan di Kramatorsk dan belum diketahui secara jelas apakah amunisi cluster digunakan.

"Kami tidak mempercayai bantahan Rusia bahwa mereka tidak bertanggung jawab," ucap pejabat pertahanan AS itu.

Dalam bantahannya yang dikutip kantor berita RIA, Kementerian Pertahanan Rusia tidak hanya menyebut rudal yang menghantam stasiun Kramatorsk hanya digunakan oleh militer, namun juga mengklaim pasukan Rusia tidak memiliki misi serangan di Kramatorsk yang direncanakan untuk 8 April.

Namun sejumlah video yang diunggah ke media sosial beberapa pekan terakhir, yang belum bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters, tampak menunjukkan pasukan Rusia yang ada di dalam atau dekat Ukraina sedang mengangkut peluncur rudal Tochka.

Belum ada komentar Rusia terkait video-video itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads