Buka-bukaan Jubir Putin soal Pasukan Tewas hingga Kapan Invasi Usai

Buka-bukaan Jubir Putin soal Pasukan Tewas hingga Kapan Invasi Usai

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Apr 2022 05:06 WIB
(FILES) In this file photo taken on December 04, 2019 Kremlin spokesman Dmitry Peskov arrives for a meeting of Russian President and his Serbian counterpart in Sochi, Russia. - President Vladimir Putins spokesman Dmitry Peskov on May 12 said he tested positive for the coronavirus and is in hospital, news agencies reported. (Photo by SHAMIL ZHUMATOV / POOL / AFP)
Dmitry Peskov (Foto: SHAMIL ZHUMATOV/POOL/AFP)
Jakarta -

Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, untuk pertama kalinya menjalani wawancara dengan media barat yakni, Sky News. Dalam wawancara itu, Peskov buka bukaan mulai dari jumlah pasukan Rusia yang tewas hingga kapan Invasi selesai.

Kehilangan Pasukan dengan Jumlah Signifikan

Dmitry Peskov mengakui adanya "kehilangan signifikan" pasukan Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Meski tidak menyebut jumlah rincinya, dia mengatakan kematian mereka adalah "tragedi".

Dilansir dari Sky Mews, Jumat (8/4/2022), Peskov mengatakan kepada pewawancara, Mark Austin bahwa "kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jubir Putin itu juga mengatakan bahwa foto-foto serta citra satelit yang menunjukkan warga sipil yang tewas di jalan-jalan di kota Ukraina adalah "jelas-jelas palsu".

"Kami menyangkal militer Rusia memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat yang diperlihatkan di jalan-jalan Bucha," katanya kepada Sky News.

ADVERTISEMENT

Dia bersikeras bahwa seluruh situasi di Bucha, di mana foto-foto menunjukkan banyak warga sipil Ukraina yang terbunuh, adalah "insinuasi (tuduhan tersembunyi) yang dipentaskan dengan baik, tak ada yang lain."

Diminta untuk mengungkapkan berapa banyak warga sipil yang tewas sejak perang dimulai pada 24 Februari, Peskov mengatakan dia tidak ingin menjawab karena jumlahnya tidak dikonfirmasi.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada tanggal 25 Maret, bahwa 1.351 tentara Rusia telah tewas sejak awal invasi, dan 3.825 lainnya terluka.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dua hari kemudian, bahwa setidaknya 10.000 tentara Rusia mungkin telah tewas.

Peskov juga bicara terkait selesainya invasi terhadap Ukraina, simak selengkapnya di halaman berikut

Simak juga Video: Stasiun KA Penuh Pengungsi Ukraina Diroket, 39 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Kapan Invasi Usai?

Dmitry Peskov mengisyaratkan perang di Ukraina bisa berakhir dalam beberapa hari mendatang. Juru bicara Kremlin atau istana kepresidenan Rusia itu bersikeras bahwa apa yang terjadi di Ukraina saat ini bukan perang, tetapi "operasi militer khusus".

Operasi khusus itu, kata dia, diperlukan karena Ukraina telah menjadi "pusat anti-Rusia" sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.

Dalam isyarat pertama Kremlin ingin mengakhiri perang - meskipun dalam bentuk apa tidak diketahui - Peskov berkata: "Militer kami sedang melakukan yang terbaik untuk mengakhiri operasi itu."

"Dan kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, di masa mendatang, operasi ini akan mencapai tujuannya atau akan menyelesaikannya dengan negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina."

Dalam wawancara tersebut, jubir Putin itu juga menyebutkan bahwa selama bertahun-tahun, Kremlin telah khawatir tentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, dan itu adalah salah satu alasan mengapa Rusia menyerbu.

"Kami harus menyeimbangkan kembali situasi dan kami harus mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanan kami sendiri karena kami sangat yakin bahwa NATO adalah mesin untuk konfrontasi, itu bukan aliansi damai," cetusnya.

"Itu (NATO) dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kami," ujar Peskov.

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia menarik diri dari sekitar wilayah Kiev dan Chernihiv sebagai tindakan "niat baik" setelah dua kota itu terus digempur selama berminggu-minggu oleh pasukan Rusia.

"Itu adalah tindakan niat baik untuk menghilangkan ketegangan dari kawasan itu dan menunjukkan bahwa Rusia benar-benar siap untuk menciptakan kondisi yang nyaman untuk melanjutkan negosiasi," katanya.

Peskov yakin Putin tak akan diadili atas kejahatan perang, simak selengkapnya di halaman berikut

Optimis Putin Tak Diadili Atas Kejahatan Perang

Peskov buka suara mengenai seruan para pemimpin negara-negara Barat untuk mengadili Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang. Dengan yakin, juru bicara Putin mengatakan bahwa hal itu tak mungkin terjadi.

"Kami tidak melihat kemungkinan untuk itu, kami tidak menganggapnya realistis," cetusnya seperti diberitakan Sky News, Jumat (8/4/2022).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (4/4) menuduh Putin melakukan kejahatan perang usai temuan mengerikan mayat-mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan di kota Bucha, di pinggiran Kiev, ibu kota Ukraina. "Anda melihat apa yang terjadi di Bucha," kata Biden kepada wartawan. "Ini memastikan dia - dia adalah penjahat perang," cetusnya.

"Kami harus mengumpulkan informasi. Kami harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran. Dan kami harus mendapatkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi kenyataan, mengadakan pengadilan kejahatan perang," kata Biden.

Halaman 2 dari 3
(eva/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads