Rusia Yakin Putin Tak Mungkin Diadili Atas Kejahatan Perang

Rusia Yakin Putin Tak Mungkin Diadili Atas Kejahatan Perang

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Apr 2022 13:35 WIB
Russian President Vladimir Putin greets people after his speech at the concert marking the eighth anniversary of the referendum on the state status of Crimea and Sevastopol and its reunification with Russia, in Moscow, Russia, Friday, March 18, 2022. (Ramil Sitdikov/Sputnik Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: AP/Ramil Sitdikov)
Jakarta -

Pemerintah Rusia buka suara mengenai seruan para pemimpin negara-negara Barat untuk mengadili Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang. Dengan yakin, juru bicara Putin mengatakan bahwa hal itu tak mungkin terjadi.

Dalam wawancara dengan media Inggris, Sky News, jubir Putin tersebut, Dmitry Peskov menutup kemungkinan Putin akan muncul di pengadilan kejahatan perang. "Kami tidak melihat kemungkinan untuk itu, kami tidak menganggapnya realistis," cetusnya seperti diberitakan Sky News, Jumat (8/4/2022).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (4/4) menuduh Putin melakukan kejahatan perang usai temuan mengerikan mayat-mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan di kota Bucha, di pinggiran Kiev, ibu kota Ukraina. "Anda melihat apa yang terjadi di Bucha," kata Biden kepada wartawan. "Ini memastikan dia - dia adalah penjahat perang," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harus mengumpulkan informasi. Kami harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran. Dan kami harus mendapatkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi kenyataan, mengadakan pengadilan kejahatan perang," kata Biden.

Kepada Sky News, Peskov mengatakan bahwa "kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan". Dia mengatakan bahwa foto-foto serta citra satelit yang menunjukkan warga sipil yang tewas di jalan-jalan di kota Ukraina adalah "jelas-jelas palsu".

ADVERTISEMENT

"Kami menyangkal militer Rusia memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat yang diperlihatkan di jalan-jalan Bucha," katanya kepada Sky News.

Simak Video 'Keanggotan Rusia Ditangguhkan dari Dewan HAM PBB':

[Gambas:Video 20detik]



Juru bicara Kremlin itu bersikeras bahwa seluruh situasi di Bucha, di mana foto-foto menunjukkan banyak warga sipil Ukraina yang terbunuh, adalah "insinuasi (tuduhan tersembunyi) yang dipentaskan dengan baik, tak ada yang lain."

Peskov juga bersikeras bahwa apa yang terjadi di Ukraina bukan perang tetapi "operasi militer khusus" yang diperlukan karena, katanya, Ukraina telah menjadi "pusat anti-Rusia" sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.

Namun dia mengakui: "Kami mengalami kehilangan pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami."

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads