Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bahwa perang di Ukraina bisa berakhir dalam beberapa hari mendatang.
Hal itu disampaikan Dmitry Peskov dalam wawancara dengan media Inggris, Sky News, yang menjadi wawancara pertamanya dengan media Barat.
Dilansir dari Sky News, Jumat (8/4/2022), juru bicara Kremlin atau istana kepresidenan Rusia itu bersikeras bahwa apa yang terjadi di Ukraina saat ini bukan perang, tetapi "operasi militer khusus". Operasi khusus itu, ujarnya, diperlukan karena Ukraina telah menjadi "pusat anti-Rusia" sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jubir Putin itu mengakui: "Kami mengalami kehilangan pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami."
Dalam isyarat pertama Kremlin ingin mengakhiri perang - meskipun dalam bentuk apa tidak diketahui - Peskov berkata: "Militer kami sedang melakukan yang terbaik untuk mengakhiri operasi itu."
"Dan kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, di masa mendatang, operasi ini akan mencapai tujuannya atau akan menyelesaikannya dengan negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina."
Dalam wawancara tersebut, jubir Putin itu juga menyebutkan bahwa selama bertahun-tahun, Kremlin telah khawatir tentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, dan itu adalah salah satu alasan mengapa Rusia menyerbu.
"Kami harus menyeimbangkan kembali situasi dan kami harus mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanan kami sendiri karena kami sangat yakin bahwa NATO adalah mesin untuk konfrontasi, itu bukan aliansi damai," cetusnya.
Simak Video 'AS: Lebih dari 30 Negara Sediakan Senjata untuk Ukraina':
"Itu (NATO) dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kami," ujar Peskov.
Peskov juga mengatakan bahwa Rusia menarik diri dari sekitar wilayah Kiev dan Chernihiv sebagai tindakan "niat baik" setelah dua kota itu terus digempur selama berminggu-minggu oleh pasukan Rusia.
"Itu adalah tindakan niat baik untuk menghilangkan ketegangan dari kawasan itu dan menunjukkan bahwa Rusia benar-benar siap untuk menciptakan kondisi yang nyaman untuk melanjutkan negosiasi," katanya.