Dinas keamanan Ukraina atau SBU melaporkan jumlah korban tewas dalam serangan roket di stasiun kereta api Kramatorsk yang penuh pengungsi bertambah menjadi 39 orang. Empat korban tewas di antaranya diidentifikasi sebagai anak-anak.
"Fasis Rusia mengebom stasiun Kramatorsk, 39 orang tewas termasuk empat anak," sebut juru bicara SBU, Artem Dekhtyarenko, dalam pernyataan terbaru via Facebook seperti dilansir AFP, Jumat (8/4/2022).
Disebutkan juga oleh Dekhtyarenko dalam pernyataannya bahwa SBU telah meluncurkan penyelidikan terhadap serangan roket yang melanda stasiun yang tengah dipenuhi para pengungsi Ukraina ini.
"SBU telah membuka proses pidana atas fakta ini. Pada saat ini, tindakan pasukan pendudukan Rusia memenuhi syarat di bawah Pasal 438 Undang-undang Pidana -- pelanggaran hukum dan kebiasaan perang," tegas Dekhtyarenko seperti dikutip kantor berita Ukraina, Interfax-Ukraine, dalam laporannya.
Sebelumnya, perusahaan kereta api negara, Otoritas Kereta Api Ukraina atau yang disebut Ukrzaliznytsia, dalam pernyataannya seperti dikutip AFP dan kantor berita Ukraina, Ukrinform, menyebut dua roket Rusia menghantam stasiun Kramatorsk, yang masuk wilayah Donetsk di Ukraina bagian timur.
Gubernur Donetsk menyebut ada ribuan pengungsi di stasiun Kramatorsk saat serangan roket terjadi pada Jumat (8/4) waktu setempat.
Stasiun itu digunakan untuk menampung warga sipil yang mengungsi dari area-area Ukraina yang digempur pasukan Rusia. Stasiun itu juga menjadi titik keberangkatan untuk para pengungsi yang hendak pergi ke area-area lainnya yang lebih aman di Ukraina.
Kepolisian Nasional Ukraina, seperti dikutip Interfax-Ukraine, melaporkan serangan roket mengenai ruang tunggu sementara, di mana ratusan orang menunggu datangnya kereta evakuasi.
Lihat juga video 'Detik-detik Serangan Bom Jatuh Dekat Jurnalis yang Meliput di Garis Depan Donetsk':
(nvc/jbr)