Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia, 3 Orang Tewas

Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia, 3 Orang Tewas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 02 Agu 2025 15:52 WIB
Serangan udara Rusia mengguncang Kyiv. Ledakan drone di langit memperlihatkan intensitas serangan terhadap Ukraina.
Serangan drone Ukraina menewaskan tiga orang di Rusia (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
Jakarta -

Serangan-serangan drone Ukraina menewaskan tiga orang dan melukai dua orang lainnya di Rusia barat.

Seorang perempuan tewas dan dua orang lainnya luka-luka dalam serangan terhadap sebuah perusahaan di Penza, tulis gubernur wilayah tersebut, Oleg Melnichenko, di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/8/2025).

Seorang pria lanjut usia juga tewas di dalam sebuah rumah yang terbakar akibat serpihan drone yang jatuh di wilayah Samara, tulis gubernur Vyacheslav Fedorishchev di Telegram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di wilayah Rostov, seorang penjaga di sebuah fasilitas industri tewas setelah serangan drone dan kebakaran di salah satu bangunan di lokasi tersebut, kata Plt gubernur Rostov, Yuri Sliusar.

ADVERTISEMENT

"Militer menangkis serangan udara besar-besaran pada malam hari, menghancurkan drone-drone di tujuh distrik," tulis Sliusar di Telegram.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya telah menghancurkan 112 drone di wilayah Rusia -- 34 di atas wilayah Rostov -- dalam periode hampir sembilan jam, mulai dari Jumat malam hingga Sabtu pagi waktu setempat.

Sementara itu di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina tengah-timur, serangan drone Rusia pada Jumat (1/8) menyebabkan tiga orang terluka, tulis Gubernur Sergiy Lysak di Telegram.

Beberapa bangunan, rumah, dan mobil rusak, katanya.

Tonton juga video "Kremlin: Perundingan Damai di Ukraina Rumit, Mustahil Ada Keajaiban" di sini:

Pasukan Rusia telah mengklaim kemajuan di Dnipropetrovsk. Baru-baru ini, pasukan Rusia mengumumkan perebutan dua desa di sana. Namu, otoritas Ukraina membantah adanya kehadiran Rusia di wilayah Dnipropetrovsk.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang secara konsisten menolak seruan gencatan senjata, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia menginginkan perdamaian, tetapi tuntutannya untuk mengakhiri serangan militer Moskow "tidak berubah".

Tuntutan tersebut mencakup Ukraina untuk meninggalkan wilayahnya dan mengakhiri ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa hanya Putin yang dapat mengakhiri perang. Zelensky pun kembali menyerukan pertemuan antara kedua pemimpin.

"Amerika Serikat telah mengusulkan hal ini. Ukraina telah mendukungnya. Yang dibutuhkan adalah kesiapan Rusia," tulisnya di media sosial X.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads